GELORA.CO -Sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), tidak etis mengkritik bahkan nyinyir terhadap lembaga negara lain seperti yang dilakukan oleh Novel Baswedan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pakar komunikasi, Emrus Sihombing mengatakan, Novel Baswedan seharusnya tidak mengambil kesempatan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menjadi ASN Polri jika ingin terus memberikan kritik ke KPK.
Emrus menyarankan, agar Novel Baswedan bisa membentul lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau menjadi pengamat jika ingin bebas melontarkan kritik.
"Mereka bikin LSM lagi dong. Jadi pengamat lah, jadi teman saya gitu loh, jangan masuk ASN," ujar Emrus kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (18/2).
Karena menurut Emrus, sangat tidak etis seorang ASN lembaga pemerintah atau lembaga negara memberikan tanggapan, penilaian, atau bahkan pujian sekalipun terhadap sesama lembaga lainnya.
"Jadi sebaiknya para ASN itu fokus saja bekerja, berkarya di mana dia berada. Kalau memberikan suatu kritikan, masukan, atau mungkin memuji, atau pun mungkin nyinyir, sudah keluar saja dari situ," kata Emrus.
Namun demikian, dengan keputusan yang sudah diambil Novel saat ini, kata Emrus, lebih baik bekerja sesuai tugasnya dengan karya-karya yang dimilikinya.
"Jadi fokus bekerja lah, sudah diberi kesempatan berkarir di ASN di Kepolisian, fokus lah," tandas Emrus.
Sumber: RMOL