Hendri Satrio Sedih, Pemahaman Toleransi Menag Ternyata Tipis

Hendri Satrio Sedih, Pemahaman Toleransi Menag Ternyata Tipis

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pernyataan kontroversial Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang membandingkan kumandang adzan dengan gonggongan anjing dinilai sudah keterlaluan dan membuat sedih banyak pihak.

"Saya sampaikan kesedihan Saya atas aturan baru yang dikeluarkan Menag Yaqut tentang pengeras suara Mesjid apalagi membandingkan suara adzan dengan gonggongan anjing. Kenapa Anda begitu Pak Menag? Saya doakan, Semoga Anda segera menyadari kekeliruan ini!" kata Pendiri Lembaga Survei Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) Hendri Satrio, Kamis (24/2).

Menurut Hensat, sapaan akrab Hendri Satrio, toleransi dalam umat beragama itu sudah ada sejak dahulu. Termasuk dalam hal ini alunan suara adzan menghiasi kehidupan berbangsa di Indonesia.

Dengan adanya aturan baru yang dikeluarkan oleh Menag Yaqut tersebut, justru menjauhkan Indonesia dari toleransi beragama yang sudah dibangun sejak Indonesia berdiri.

"Wahai Pak Menag saya sedih sekali mengetahui pemahaman anda tentang toleransi ternyata tipis!" pungkasnya.

Menag Yaqut menerbitkan surat edaran mengatur penggunaan pengeras suara di masjid dan mushalla agar lebih tertib. Ketua Umum GP Ansor itu lalu mengibaratkan dengan contoh anjing menggonggong.

"Kalau kita hidup dalam satu kompleks, misalnya. Kiri, kanan, depan belakang pelihara anjing semua, menggonggong dalam waktu bersamaan, kita ini terganggu enggak? Artinya apa? Suara-suara ini, apa pun suara itu, harus kita atur supaya tidak jadi gangguan," tegas Menag Yaqut.

Sumber: rmol
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita