Hasil Survei Nasdem Diprediksi Tidak Lolos Parlemen, Irma Chaniago Malah Pede Bisa Tembus Tiga Besar Pemilu 2024

Hasil Survei Nasdem Diprediksi Tidak Lolos Parlemen, Irma Chaniago Malah Pede Bisa Tembus Tiga Besar Pemilu 2024

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Partai Nasdem disebut berpotensi tak lolos ke parlemen di 2024, lantaran berdasarkan hasil survei terbaru milik Lembaga Trust Indonesia Research and Consulting hanya memperoleh elektabilitas 3,9 persen. 

Menanggapi hal itu, Politikus Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago, justru tertawa. Ia menilai, hasil survei tak melulu berbanding lurus dengan kenyataan. Irma menunjuk pada hasil dua pemilu sebelumnya. 

"Hahaha. Masih ingat Pileg 2014? Saat itu kami cuma di survei 2%. Hasilnya 6,7% dengan 36 anggota legislatif. Lalu 2019, kami juga di survei 3,8%. Hasilnya 9%-an dengan 59 anggota dewan. Pertanyaannya, siapa yang salah ya?" katanya saat dihubungi, Rabu (2/2/2022). 

Ia mengatakan, Nasdem bukannya tidak percaya terhadap hasil survei. Namun menurutnya, setiap hasil survei hanya dijadikan dasar pijakan saja. 

"Bukan tidak percaya survei ya, tapi bagi kami hasil survei hanya kami jadikan dasar pijakan untuk terus bekerja lebih keras lagi," ungkapnya. 

Lebih lanjut, Irma mengatakan, Nasdem justru yakin jika partainya bisa berada di urutan tiga besar pada Pemilu 2024 nanti. 

"Jadi sudah biasa kami di survei dengan hasil seperti itu. InshaAllah kami percaya diri untuk berada di 3 besar pada Pileg 2024," katanya. 

Hasil Survei 

Sebelumnya, Lembaga Trust Indonesia Research and Consulting merilis hasil survei tentang tren pilihan publik kepada partai politik. 

Melansir Wartaekonomi.co.id-jaringan Suara.com, hasilnya PDIP memenangi kontestasi politik jika Pemilu digelar saat ini. Survei dilakukan 3 hingga 12 Januari 2022 dengan metode wawancara langsung atau tatap muka. 

Total responden sebanyak 1.200 responden yang dipilih secara acak bertingkat di seluruh provinsi. Margin of error survei kurang lebih 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. 

"Hasil survei, di peringkat pertama PDIP (dengan elektabilitas) 21,8%," kata Direktur Eksekutif Trust Indonesia Research and Consulting Azhari Ardinal di Jakarta, Senin (31/1/2022). 

Di urutan kedua ditempati Gerindra dengan elektabilitas 17,3%, disusul Golkar 10,6%, PKS 9,9% dan PKB 8,1%. Selanjutnya Partai Demokrat dengan 7%. 

Hasil mengejutkan, tiga partai politik tidak lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4%. Berdasarkan survei, tiga parpol yang tidak memiliki kursi di Senayan jika pemilu dilaksanakan hari ini adalah Partai Nasdem, PPP dan PAN. 

"Partai Nasdem elektabilitas 3,9%, PPP 2,9%, dan PAN 1,9%," tuturnya. 

Ardinal mengungkap alasan utama di balik pemilihan parpol adalah sudah terbiasa dan ada sejak dulu. Angkanya 23,4%. Kemudian pengaruh tokoh agama atau masyarakat 10,7% dan ada tokoh partai lain yang disukai 22,8%. 

 "Alasan lainnya, partai yang sebelumnya dipilih tidak menempati janji 16,6%," jelasnya. 

Selain elektabilitas, survei juga memotret popularitas dan tingkat kesukaan publik terhadap parpol. Hasilnya, Partai Golkar menjadi partai dengan tingkat popularitas tertinggi sementara Demokrat menjadi partai paling disukai. 

"Tingkat popularitas partai politik tertinggi diraih oleh Partai Golkar 93,9% disusul PDIP 92,3% dan Partai Gerindra dengan 91,6%," kata Ardinal. 

"Adapun tingkat kedisukaan tertinggi diraih Partai Demokrat dengan 66,8 persen, disusul Partai Gerindra 65,9 persen, dan Partai Golkar 61,5 persen," katanya.[suara]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita