Harga Kedelai Naik, Alvin Lie: Karena Kontainer Langka Dampak Perang Dagang China dan AS

Harga Kedelai Naik, Alvin Lie: Karena Kontainer Langka Dampak Perang Dagang China dan AS

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Selama tiga hari ini, pengrajin tahu dan tempe mogok produksi dan jualan akibat harga bahan dasarnya, yaitu kedelai mengalami kenaikan harga.

Mantan Komisioner Ombudsman, Alvin Lie menguraikan, sejumlah persoalan yang mengakibatkan harga kedelai naik.


"Inti masalah kedelai adalah, kedelai mengandalkan impor," ujar Alvin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (21/2).

Selain itu, sejak pertengahan 2020 kata Alvin, terjadi kelangkaan kapal kargo. Sehingga, biaya pengapalan naik hingga lebih dari seribu persen.

"Hal tersebut dipicu oleh standar IMO tentang gas buang kapal, sehingga kapal-kapal harus dimodifikasi. Perlu waktu dan biaya, juga pandemi merubah kinerja pelabuhan-pelabuhan kargo," kata Alvin.

Tidak hanya itu, lanjutnya, juga terjadi kelangkaan kontainer akibat perang dagang antara China dengan Amerika Serikat (AS). Di mana, China memblokir kapal dan kontainer prioritas untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.

Akibatnya, negara-negara yang tidak punya kapal dan kontainer hanya bisa menunggu ketersediaan.

"Kondisi ini masih terus berlanjut hingga sekarang. Tidak hanya biaya pengapalan makin mahal, jadwal pengapalan pun makin tidak bisa dipastikan. Ini jadi masalah internasional," jelasnya.

Menurut Alvin, bukan hanya impor Indonesia yang bermasalah, ekspor juga dinilai turut bermasalah. Karena, selain biaya ekspor yang tinggi dan jadwal pengiriman terkendala, mayoritas ekspor juga mengandalkan bahan impor.

"Sudah saatnya Indonesia perbaiki strategi transportasi kargo. Punya stok kontainer sendiri dan memperkuat armada kapal-kapal kargo besar (Mother Vessels) tidak hanya Feeder Vessels," pungkas Alvin.

Sumber: RMOL
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita