Ganjar Minta Maaf, Arwani: Sudah Mukul Baru Ngajak Ngopi, Kok Penak

Ganjar Minta Maaf, Arwani: Sudah Mukul Baru Ngajak Ngopi, Kok Penak

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memang telah meminta maaf kepada masyarakat, khususnya warga Wadas, terkait peristiwa yang terjadi di Desa Wadas, Purworejo, pada Selasa kemarin (8/2).

Ganjar menegaskan, dirinya akan bertanggungjawab atas peristiwa yang terjadi di Wadas itu. Termasuk terkait sejumlah masyarakat yang diamankan oleh aparat, dirinya meminta untuk dibebaskan.

"Saya intens komunikasi dengan Kapolda, Wakapolda, dan lainnya, memantau perkembangan yang ada di Purworejo khususnya Wadas. Kami sudah sepakat, masyarakat yang diamankan kemarin, hari ini akan dilepas untuk dipulangkan," ujar Ganjar.

Permintaan maaf ini pun mendapat tanggapan beragam dari masyarakat di kolom komentar akun Facebook milik Ganjar yang membagikan video permintaan maaf itu.

Salah satu komentar itu dikatakan Cak Sur, yang menilai meminta maaf memang mudah. Tetapi, mencegah kejadian yang tidak diharapkan tentu akan lebih bijak.

"Maafnya mudah pak, tapi tanggung jawabnya itu mbok yo sebelumnya dirembug baik-baik sebelum terjadi hal yang paling tidak bisa di lupakan bila ada yang terkena pukulan karena bela haknya," kata Cak Sur, Rabu (9/2).

Dikatakan Cak Sur, permintaan maaf Ganjar justru bisa menjadi sandungan karir pemerintahannya. Pasalnya, dia meminta maaf setelah kejadian di Desa Wadas viral.

"Setelah viral baru ada tindakan mohon maaf, ini bisa jadi batu kecil bapak melangkah, karena percuma bapak ke sana ke mari bapak sosialisasi, tapi di lingkup bapak sendiri malah ada kejadian yang sebenarnya tidak perlu terjadi," katanya.

Komentar lainnya dituliskan Muhammad Arwani. Kata dia, permintaan maaf Ganjar terlambat karena masyarakat terlanjut dibuat tidak nyaman.

"Ibaratnya sudah mukul baru ngajak ngopi. Kok penak," tandasnya. 

Sumber: rmol
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita