GELORA.CO -Para ulama dan tokoh-tokoh bangsa diharapkan tidak terlalu sering melakukan aksi saling lapor ke penegak hukum demi terjaganya kehidupan kerukunan dalam bernegara.
Begitu dikatakan Ketua Umum Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), Eggi Sudjana dalam acara dialog kebangsaan bertema "Peran Generasi Muda dan Ulama Dalam Merawat Kebhinekaan" yang digelar oleh Forum Indonesia Muda Cerdas (FIMC) di Jakarta, Kamis (24/2).
Eggi mengatakan, belakangan ini tidak sedikit ulama yang melaporkan tokoh bangsa, begitupun sebaliknya. Menurutnya, jika aksi saling lapor itu dilanjutkan, maka tidak ada lagi ulama atau tokoh bangsa yang bisa dijadikan panutan oleh generasi muda.
"Kalau ulama saling melapor dan dilaporkan lantas siapa yang akan melanjutkan cita-cita bangsa ini ke depan dan siapa yang akan menjadi panutan," ujar Eggi Sudjana.
Eggi mengingatkan, aksi saling lapor tersebut jangan dijadikan sentimen oleh kelompok tertentu yang memiliki kepentingan. Sebaiknya, para ulama dan tokoh bangsa mengajarkan semua generasi muda hal yang baik dalam merawat dan menjaga kebhinekaan di Indonesia.
"Islam tidak mengajarkan bunuh diri dan terorisme, yang ada memberi kasih pada sesama, seperti membantu saudara yang sedang susah," katanya.
Hal senada, juga disampaikan pakar hukum dari Universitas Al Azhar Suparji Ahmad yang hadir sebagai pembicara.
Menurutnya, masyarakat harus tetap menjaga toleransi dan juga berkeadilan Pancasila dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
"Dalam berbagai afiliasi cenderung terhadap agama, yang penting tidak terjadi politisasi agama," pungkasnya.
Sumber: RMOL