GELORA.CO -Media sosial telah dibanjiri dengan kampanye untuk mendukung perempuan di Afghanistan.
Kampanye dengan tagar #StandWithWomenInAfghanistan itu dilakukan dengan mengunggah foto diri dan telapak tangan yang bertuliskan tagar tersebut.
Sejauh ini, tagar tersebut telah digunakan lebih dari 3.000 kali di Twitter.
Setelah Taliban merebut kekuasaan atas Afghanistan pada pertengahan Agustus lalu, nasib perempuan dan anak perempuan menjadi salah satu fokus dunia.
Sekelompok besar perempuan melakukan aksi protes, menuntut hak-hak mereka dikembalikan, termasuk untuk memperoleh pendidikan dan bekerja.
Dalam sebuah wawancara yang dilakukan pada Rabu (16/2), mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai menekankan, perempuan harus diizinkan kembali ke sekolah dan bekerja oleh Taliban. Itu juga menjadi salah satu penilaian dunia untuk memberikan pengakuan terhadap pemerintahan baru Afghanistan.
Sumber: RMOL