Disharmoni dengan Gus Yahya Bisa Membuat Posisi Cak Imin di PKB Terancam

Disharmoni dengan Gus Yahya Bisa Membuat Posisi Cak Imin di PKB Terancam

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Absennya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dalam acara pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Balikpapan, Kalimantan Timur beberapa waktu lalu menjadi sorotan.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menduga, Cak Imin dan Gus Yahya masih memiliki pandangan politik yang berbeda.


Cak Imin, sambungnya, seolah sadar diri bahwa ketua umum PBNU saat ini adalah loyalis Gus Dur. Sementara dirinya pernah “mengkudeta” Gus Dur dari PKB.

"Kini ketika Gus Yahya jadi Ketum PBNU, ya masih punya pandangan politik yang berbeda dengan Cak Imin," kata Ujang kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Kamis (3/2).

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, ketidakhadiran Cak Imin di pelantikan PBNU mempertegas anggapan publik bahwa memang ada disharmoni antara Cak Imin dan Gus Yahya.

Lebih mengkhawatirkan lagi, kata Dedi, jika situasi tersebut bersifat personal.

"Semisal adanya upaya mengkerdilkan Muhaimin dalam keluarga PBNU. Artinya, posisi Muhaimin di PKB bisa saja terancam (dikudeta)," kata Dedi.

Terlebih, masih kata Dedi, Gus Yahya mempunyai saudara kandung yang juga salah satu elite PKB yakni Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang sangat potensial bersiap menggantikan Cak Imin.

"Elite PKB yang punya kans menggantikan Muhaimin, yakni Yaqut Cholil Qoumas," demkian Dedi Kurnia. (RMOL)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita