GELORA.CO -Pernyataan Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, Arteria Dahlan yang disebut menyinggung suku Sunda berbuntut panjang.
Tidak hanya kecaman melalui media sosial, aksi demo, bahkan Arteria Dahlan dilaporkan ke polisi terkait pernyataannya.
Dan kini, muncul prediksi bahwa apa yang dilakukan Arteria Dahlan bisa berdampak besar pada perolehan suara PDI Perjuangan di tanah Sunda.
Di sisi lain, protes juga dilayangkan kader PDI Perjuangan sendiri.
Bahkan, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Subang, Novianti Maulani, akan melayangkan surat pengunduran diri dari kepengurusan PDIP.
Novianti mengambil langkah itu buntut adanya statmen dari Arteria Dahlan yang dinilai sudah sangat merendahkan martabat suku Sunda.
"Kalau langkah saya sendiri secara tegas karena kebetulan saya juga wakil ketua bidang kebudayaan dan olahraga di PDI Perjuangan DPC Kabupaten Subang. Saya benar-benar akan mundur dari kepengurusan PDIP Subang," ucap Novianti belum lama ini kepada TribunJabar.id (Jaringan Warta Kota)
Menurut Novi, sejak awal masuk kepengurusan PDIP Subang, dia bertujuan untuk mengembangkan kebudayaan Sunda, bukan sekadar berkarier di partai.
Maka dari itu, pernyataan yang dilontarkan Arteria Dahlan tersebut dinilai sudah sangat fatal dan sudah menghilangkan norma-norma budaya.
"Jelas sekali kami sangat terluka karena saya pribadi masuk ke partai itu bukan karena ingin berkarier di partai, tapi saya lihat PDI Perjuangan itu, pilarnya salah satunya, Indonesia berkepribadian dalam kebudayaan," katanya.
Sementara itu, Pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga menilai, pernyataan Arteria Dahlan yang dinilai menyinggung Suku Sunda, dapat berpengaruh pada perolehan suara PDIP di Pileg 2024.
Insiden ini berujung pada munculnya tagar #SundaTanpaPDIP di beberapa media sosial.
"Kasus Arteria Dahlan terkait polemik Bahasa Sunda diperkirakan akan berpengaruh terhadap perolehan suara PDIP di Jawa Barat," kata Jamiluddin saat dikonfirmasi Tribunnews, Minggu (23/1/2022)
Bahkan, kata akademisi dari Universitas Esa Unggul itu, perolehan suara PDIP di Jawa Barat akan merosot akibat kasus tersebut.
Padahal, pada 2019 lalu, perolehan suara partai berlogo kepala banteng itu terbanyak kedua di Jawa Barat setelah Gerindra.
"Suara PDIP terbanyak kedua di Jawa Barat pada tahun 2019, diperkirakan akan terjun payung pada Pileg 2024," tuturnya.
Hal itu dapat terlihat, kata Jamiluddin, dari munculnya tagar #SundaTanpaPDIP yang ramai di medsos, serta respons beberapa warga hingga public figure Jawa Barat.
Dirinya menilai, Arteria Dahlan setidaknya harus melayangkan permohonan maaf atas pernyataannya yang menyinggung perasaan warga Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda.(Wartakota)