Soal Isu DKI 1, Hasto: Kader PDIP Bukan Hanya Risma dan Gibran

Soal Isu DKI 1, Hasto: Kader PDIP Bukan Hanya Risma dan Gibran

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Isu  terkait PDI Perjuangan yang akan menerjunkan Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini maupun Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming untuk maju menjadi Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024, ditanggapi oleh Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto.

Menurutnya, saat ini PDIP memilili banyak stok kader yang berkualitas, baik dari sisi konseptual maupun dalam pengalaman bekerja dalam memimpin daerah, misalnya Jakarta.

"Kami punya banyak kader yang berkualitas, tetapi mengapa hanya Bu Risma dan Mas Gibran saja yang dipertanyakan? PDIP tak hanya memilili Risma dan Gibran dalam daftar stok kader yang berkualitas," ujar Hasto  dalam keterangan tertulis, Jum'at (7/1/2022).

PDIP, ungkapnya, memiliki nama kader lain yang juga tak kalah berkualitas dari Risma dan Gibran.

Diantaranya Abdullah Azwar Anas, Hendrar Prihadi, Budi Sulistyono, atau pun I Made 'Agus' Mahayastra, juga sangat layak untuk dimajukan duduk di kursi DKI 1 dengan segala keberhasilan memimpin daerahnya masing-masing.

"Stok kader kami yang layak maju ke DKI 1 cukup banyak. Ada Abdullah Azwar Anas yang berhasil memimpin Banyuwangi selama dua periode, ada sosok muda Hendrar Prihadi yang berhasil memimpin Kota Semarang, ada Budi Sulistyono yang selama dua periode berhasil membuat Ngawi berjaya, dan dari luar Pulau Jawa ada Bupati Gianyar, I Made 'Agus' Mahayastra yang juga sudah terbukti kepemimpinannya," tutur Hasto.

Cukup banyak calon pemimpin, karena proses kaderisasi di sekolah partai, mereka layak untuk dicalonkan di Jakarta," sambung dia.

Selain itu, kendati memiliki banyak stok kader yang berkualitas, bagi PDIP keputusan untuk siapa yang akan melenggang menjadi Gubernur DKI Jakarta, putusan finalnya berada digenggaman Megawati Soekarnoputri.

Lebih lanjut, terkait dengan nama Mensos Tri Rismaharini, ujarnya, memang telah dibuktikan keberhasilannya selama dua periode memimpin Kota Surabaya. Sementara untuk Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming, masih perlu waktu untuk membuktikan hasil kepemimpinannya.

"Mas Gibran itu banyak meminta ilmu kepada Bu Risma dalam memimpin Solo. Dia (Risma) menjadi salah satu pengajar yang menyampaikan berbagai aspek strategis tentang bagaimana membangun Kota agar lebih manusiawi, agar setiap warganya bergotong royong dengan penuh kesadaran, memperindah Kota, dan kemudian membawa kemajuan bagi setiap warganya," ucap dia.

Hasto berharap, Gibran, yang  sudah terpilih sebagai Wali Kota Solo tentu saja harus juga membuktikan  agar kepemimpinan yang ideologis yang mengedepankan  kultur nusantara, mampu membawa perubahan secara sistemik sebagaimana telah dilakukan oleh Bu Risma 

Namun, kata Hasto, karena penyelenggaraan Pilkada 2024 itu waktunya masih cukup lama, maka PDIP untuk saat ini lebih memilih untuk menggiatkan kerja partai di tengah masyarakat ketimbang membicarakan soal bakal nama calon yang akan dimajukan dalam Pilkada 2024 Jakarta.


"Tetapi, sekiranya Pilkada akan digelar pada beberapa bulan ke depan, misalnya, kami pun sudah siap. Tapi skala prioritas sekali lagi sekarang adalah membangun harapan rakyat dengan turun ke bawah bersama dengan seluruh jajaran PDI Perjuangan," pungkasnya. (Poskota)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita