GELORA.CO -Pihak Kepolisian Polres Pelabuhan Belawan diminta segera mengumumkan hasil pemeriksaan kasus dugaan penyuntikan vaksin kosong di SD Dr Wahidin Sudirohusodo, Medan Labuhan SWumatera Utara (Sumut).
Pasalnya, soal kebenaran dan apa motif suntik vaksin kosong yang sempat viral sangat meresahkan masyarakat.
"Saat ini masyarakat banyak yang resah terkait kasus itu bagaimana kebenarannya. Maka pihak Polisi diharapkan segera mengumkan hasil pemeriksaan ke publik, " tandas Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRD Medan Haris Kelana Damanik ST kepada wartawan, Kamis malam, 20 Januari 2022, menyikapi dugaan kaaus suntik vaksin kosong bagi siswa usia 6-11 tahun di Medan Lanuhan, seperti ditulis Poskota Sumut.
Sementara itu, dalam kasus tersebut, polisi sudah memeriksa nakes yang diduga melakukan penyuntikan vaksin kosong.
Dan akhirnya, nakes dokter G meminta maaf, karena menyuntikan vaksin kosong kepada siswa saat vaksinasi anak usia 6-11 tahun di SD Wahidin, Jalan Yos Sudarso. “Dalam kasus ini saya selaku dokter meminta maaf,” katanya di Mapolres Pelabuhan Belawan, Jumat (21/1).
Sebelumnya telah beredar video seorang tenaga kesehatan (nakes) diduga menyuntikkan vaksin kosong kepada siswa SD yang viral di media sosial.
Setelah beredarnya video itu Polda Sumatera Utara merespon cepat mendalami rekaman video yang viral serta memeriksa pihak-pihak terkait. Kabid Humas Polda Sumatera Utara Kombes Hadi Wahyudi, tim sedang melakukan pendalaman untuk memintai keterangan saksi. Salah satunya adalah dokter G.
Menurut Kombes Hadi, video itu direkam saat pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun di SD Wahidin, Kecamatan Medan Labuhan pada Senin (17/1) lalu.
Adapun kegiatan vaksinasi anak itu digelar Polsek Medan Labuhan dan Polres Labuhan Belawan bekerja sama dengan RS Delima Martubung dengan peserta 500 anak.
Dijelaskan pula, video itu direkam oleh salah satu orangtua K saat putrinya O (11) tengah divaksinasi. Setelah kembali ke rumah, orang tua korban memperlihatkan dan mengirimkan video kepada keluarganya dan pada Kamis (20/1) video tersebut viral di medsos(poskota)