GELORA.CO - Saat ditetapkan tersangka dan langsung ditahan, pendukung Habib Bahar Smith langsung menggeruduk Polda Jabar, senin (3/1/2021) malam.
Bahkan dari video yang beredar, terlihat ratusan pendukung Habib Bahar itu menunggu di depan Mapolda Jabar.
Kemudian, pendukung Habib Bahar itu juga sempat terlibat aksi saling dorong dengan polisi.
Pengacara Habib Bahar, Aziz Yanuar menyebut, kliennya mengetahui ada massa pendukung yang mendatangi Polda Jabar.
Saat itu, Habib Bahar langsung memanggil orang kepercayaannya.
Kepada orang kepercayaannya itu, Habib Bahar meminta para pendukungnya untuk membubarkan diri.
“Habib Bahar Smith sangat bijak, tadi malam dengan meminta beberapa orang yang beliau amanati untuk bubarkan dan suruh pulang (massa pendukung) ke rumah masing-masing,” ungkap Aziz Yanuar kepada JPNN.com, Selasa (4/1/2021).
Selain itu, kliennya juga meminta para pendukungnya mendoakan Habib Bahar.
“Doakan beliau dan jangan lagi memenuhi depan jalan Mapolda Jabar dengan alasan keamanan,” kata Aziz.
Aziz mengatakan, dirinya mendampingi Habib Bahar sejak awal menjalani pemeriksaan di Polda Jabar.
Aziz mengungkap, Habib Bahar pun menitipkan pesan untuk disampaikan kepada umat Islam.
“Lanjutkan perjuangan, apa pun yang terjadi pada diri beliau. Tegakkan kebenaran dan lawan kezaliman, terus amar ma’ruf nahi munkar,” kata Aziz.
Habib Bahar sempat memberikan pernyataan sebelum menjalani pemeriksaan penyidik Ditreskrimum Polda Jabar pada Senin (3/1/2021) siang.
Ia menyatakan, seandainya dirinya tak keluar ruangan, maka itu berarti dirinya dipenjara.
“Bahwasanya berarti ini adalah bentuk keadilan dan demokrasi sudah mati,” katanya.
Ia juga mengaku heran kasusnya berjalan dengan sangat cepat sementara orang lain yang sudah dilaporkan tidak diproses sama sekali.
Karena itu, ia berpesan kepada umat Islam agar terus berjuang menyampaikan kebenaran dan keadilan dan tak pernah tunduk pada kezaliman.
“Bagi saya, demi Islam, demi bangsa, demi rakyat, demi Indonesia, demi agama, demi akidah. Jangankan dipenjara, nyawa jiwa saya murah harganya. NKRI harga mati, Indonesia merdeka,” tandasnya.[pojoksatu]