Orang Tua Berhak Pilih Belajar Online, IDAI Tegaskan Tak boleh Ada Paksaan Pembelajaran Tatap Muka

Orang Tua Berhak Pilih Belajar Online, IDAI Tegaskan Tak boleh Ada Paksaan Pembelajaran Tatap Muka

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menegaskan tidak boleh ada pemaksaan untuk mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di masa pandemi Covid-19.

IDAI meminta pemerintah dan pihak sekolah memberikan kebebasan kepada orang tua dan keluarga untuk memilih pembelajaran tatap muka atau secara daring/online "Tidak boleh ada paksaan," tegas Ketua Umum  IDAI, Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) dalam keterangan resmi IDAI mengenai rekomendasi PTM di masa pandemi Covid-19.

Piprim mengatakan, pertimbangan ini diambil IDAI dengan melihat perkembangan kasus Covid-19 di tanah air. Dimana kasus Covid-19 varian Omicron sudah ditemukan di Indonesia.

Menurutnya, hal ini berdasarkan data di negara lain yaitu Amerika Serikat, negara-negara Eropa dan Afrika terkait peningkatan kasus Covid-19 pada anak dalam beberapa minggu terakhir. "Sebagian besar kasus anak yang sakit adalah anak yang belum mendapat imunisasi Covid-19," ungkap Piprim.

Ketum IDAI menegaskan, anak yang dapat masuk sekolah adalah anak yang sudah diimunisasi Covid-19 lengkap sebanyak dua kali. Selain itu, anak yang bisa masuk sekolah tersebut tidak boleh memiliki komorbid atau penyakit bawaan.

Ia menyebutkan, anak dengan komorbiditas dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis anak. "Komorbiditas anak meliputi penyakit seperti keganasan, diabetes melitus, penyakit ginjal kronik, penyakit autoimun, penyakit paru kronis, obesitas, hipertensi, dan lainnya," jelas Piprim.

Ia mengatakan, anak dianggap sudah mendapatkan perlindungan dari imunisasi Covid-19 jika sudah mendapatkan dua dosis lengkap. "Proteksi dinyatakan cukup setelah dua minggu pascapenyuntikan imunisasi Covid-19 yang terakhir," katanya.

Piprim juga mengimbau, untuk segera melengkapi imunisasi rutin anak usia enam tahun ke atas. Selanjutnya, ia mengatakan, untuk membuka pembelajaran tatap muka, 100 persen guru dan petugas sekolah harus sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 lengkap. "Sekolah juga harus patuh pada protokol kesehatan," katanya.[tvonenews]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita