GELORA.CO - Batalnya Indonesia Battery Corporation (IBC) mengakuisisi perusahaan mobil listrik asal Jerman disinyalir terjadi karena ada kelompok lain yang lebih menginginkan Indonesia tetap mesra dengan China.
Apalagi, belum lama ini Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyarankan Indonesia lebih baik bekerja sama dengan pabrikan China, Wuling atau Hyundai dari Korea Selatan, dibandingkan dengan Jerman.
"Begitulah perilaku politik elite kira. Jika ada yang bagus diganggu. Repot memang di negeri yang banyak korupsinya ini. Yang benar disalahkan, yang salah dibenarkan,” ucap pengamat politik Ujang Komarudin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (9/1).
Menurut Ujang, Jerman merupakan salah satu negara dengan bidang otomotif terbaik. Ia pun menyayangkan batalnya akuisisi mobil listrik Jerman oleh Indonesia, malah sekarang sudah dibeli BUMN Singapura.
Oleh karenanya, Ujang mengendus batalnya akuisisi tersebut karena ada kekuatan lain yang menginginkan China tetap dekat dengan Indonesia.
"Mungkin juga karena ada yang backup China, akhirnya dengan Jerman jadi ambyar. Mungkin juga ada yang koar-koar agar proyek itu pindah ke yang lain,” tutupnya. [rmol]