GELORA.CO -Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menunjuk Mayjen Maruli Simanjuntak sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat atau Pangkostrad.
Maruli merupakan menantu dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Seperti diketahui, jabatan Pangkostrad sempat kosong kurang lebih selama dua bulan, setelah Jenderal Dudung Abdurachman dilantik menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Jenderal Andika pun telah menandatangani Surat Keputusan Jabatan 328 Perwira Tinggi TNI melalui Keputusan nomor 66/I/2022 tanggal 21 Januari 2022 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI.
Kapuspen TNI, Mayjen Prantara Santosa, mengatakan dari 328 perwira tinggi yang mendapat jabatan baru tersebut, 28 di antaranya menjabat di satuan baru TNI yang telah diamanatkan dalam Perpres No 66/2019 tentang Susunan Organisasi TNI.
Mayjen TNI Maruli Simanjuntak merupakan pria kelahiran 27 Februari 1970. Ia merupakan seorang perwira tinggi TNI AD yang sejak 23 November 2020 mengemban amanat sebagai Pangdam IX/ Udayana.
Maruli, lulusan Akademi Militer 1992 ini berpengalaman dalam Infanteri (Kopassus) dan Detasemen Tempur Cakra.
Wadan Paspampres
Selain itu, Maruli dalam kariernya memegang jabatan di Istana Presiden pemerintah yakni, jabatan tersebut di antaranya Komandan Grup A Paspampres pada 2014-2016, Wakil Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Wadanpaspampres) pada 2017-2018, dan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) pada 2018-2020.
Maruli juga pernah menduduki jabatan strategis lainnya di lingkungan Kopassus di antaranya Komandan Batalyon (Danyon) 21 Grup 2/ Sandi Yudha pada 2008-2009, Komandan Sekolah Komando Pusdikpassus pada 2009-2010, Wakil Komandan Grup 1/Para Komando pada 2010 - 2013, Komandan Grup 2/Sandi Yudha pada 2013-2014, dan Asisten Operasi Danjen Kopassus pada 2014.
Pengamat politik dari Universitas A-Azhar Indonesia Dr Ujang Komarudin menilai tidak aneh dalam politik dengan mengangkat orang-orang terdekat.
“Panglima TNI Andika Perkasa besannya Hendropriyono dan Maruli besannya Luhut Binsar Pandjaitan,” kata Ujang yang dihubungi di Jakarta, Sabtu (22/1/2022) malam.
“Itulah politik selalu diangkat dari orang-orang terdekat, mau disebut KKN bisa, tapi mereka selalu membantah dengan tudingan itu,” terang Ujang.(poskota)