GELORA.CO - Prahara yang melibatkan antara pendakwah Habib Bahar bin Smith dan KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman memantik sejumlah pihak untuk angkat bicara.
Begitu juga dengan Ketua MUI Cholil Nafis yang ikutan menanggapi panas hubungan Habib Bahar dan Jenderal Dudung. Cholil pun menyorotinya di akun Twitter pribadinya, disitat pada Senin 3 Januari 2022.
Menurut Cholil Nafis, dalam laporan Pikiran-Rakyat.com berjudul 'Ketua MUI Jelaskan Sikap Soal Habib Bahar dan Jenderal Dudung: Jangan Mau Diadu Domba', dia meminta agar semua pihak tak mau diadu domba sesama muslim dan anak bangsa.
"Mari masing-masing bekerja untuk amar ma’ruf dan nahi munkar jangan mau diadu domba untuk mencari kesalahan sesama muslim dan anak bangsa," kata dia, disitat Hops.id.
Cholil Nafis menjelaskan hal itu ketika ada netizen yang mempertanyakan sikap MUI terkait kasus Habib Bahar dan Jenderal Dudung Abdurachman. Netizen itu menilai, MUI tidak terlihat menjernihkan masalah dalam kasus Habib Bahar dan Jenderal Dudung.
Netizen itu juga mempertanyakan sikap MUI yang seolah mendiamkan pernyataan kontroversial Jenderal Dudung. Sebaliknya, MUI malah menyoal Habib Bahar yang dinilai sedang meluruskan pernyataan Jenderal Dudung.
Menurut Cholil Nafis, MUI sudah mengoreksi pernyataan kontroversial tersebut.
"Kalau Anda lacak digital, pasti menemukan respons pimpinan MUI untuk mengoreksinya. Tapi tetap dengan sopan dan santun, tidak melanggar hukum. Amar ma’ruf itu dengan cara ma’ruf begitu juga nahi munkar dengan cara ma’ruf," kata Cholil Nafis.
"Yang salah katakan salah tapi dengan solusi yang benar dan cara yang benar," katanya lagi.
Dalam cuitan lain, Cholil Nafis juga memastikan komitmen MUI yang tegas menyikapi penyimpangan.
"Seingat dan persepsi saya MUI tegas meyikapi penyimpangan. Ada yang terang-terangan di media, ada yang di pengadilan dan yang sifatnya disampaikan langsung," sebutnya.
Sebelumnya, Jenderal Dudung Abdurachman mengeluarkan pernyataan yang menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat ketika dirinya menyebut bahwa Tuhan bukan orang Arab.
Pernyataan itu kemudian dikritik oleh Habib Bahar yang meminta Jenderal Dudung Abdurachman tidak mengusik masalah agama jika tidak memahaminya. [hops]