Kepala BRIN Bilang Politisi Paling Concern Riset Megawati, Mulyanto PKS: Kita Tidak Lepas Budaya Menjilat Atasan

Kepala BRIN Bilang Politisi Paling Concern Riset Megawati, Mulyanto PKS: Kita Tidak Lepas Budaya Menjilat Atasan

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Pernyataan Kepala BRIN Laksana Tri Handoko bahwa politisi yang paling concern dengan riset dan science adalah Ketua Megawati Soekarnoputri dinilai politis. Seharusnya, seorang kepala lembaga penelitian berbicara ilmiah yang sedianya didasarkan pada analisis kritis.

"Kita memang termasuk masyarakat yang tidak lepas dari budaya ABS (asal bapak senang), menjilat atasan, angkat ke atas injak ke bawah," kata Anggota Komisi VII DPR RI fraksi PKS Mulyanto kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Selasa (4/1).



Menurut Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI ini, cara-cara menjilat atasan itu seolah masih melekat karena budaya feodalistik masih bercokol. Dengan kata lain, irisannya berhubungan atasan-bawahan patron-client.

"Jadi tidak heran kalau muncul fenomena seperti itu," sesal Mulyanto.

Atas dasar itu, Mulyanto mengajak semua pihak untuk secara perlahan tapi pasti, dalam hal ini melalui pendidikan mental-mental masyarakat seperti itu bisa diubah menjadi masyarakat yang berbasis meritokrasi, lebih profesional dan egaliter.

"Karenanya sejak awal saya khawatir akan politisasi Ristek, dimana ketua dewan pengarah BRIN diisi oleh ketua dewan pengarah BPIP yang Ketum Parpol yang tidak memiliki reputasi ilmiah," pungkasnya.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko sebelumnya menyebut politisi yang paling concern dengan riset dan science adalah Megawati Soekarnoputri dan BJ Habibie.

"Ibu Megawati itu politisi yang paling concern riset dan science. Yang pernah bicara soal science itu cuma Pak Habibie dan Ibu Mega," kata dia. (RMOL)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita