GELORA.CO -Pernyataan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko bahwa politisi yang paling konsen dengan riset dan sains adalah Ketua Megawati Soekarnoputri menuai reaksi beragam. .
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menilai pernyataan Laksana Tri Handoko telah menunjukkan betapa ilmuwan saat ini terlalu memuji politikus yang berkuasa.
"Itu tanda-tanda dan ciri-ciri ilmuwan yang mengagungkan kekuasaan. Dan publik menganggapnya menjilat atasan dan jabatan," kata Ujang Komarudin kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Selasa (4/1).
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political (IPR) ini, pimpinan BRIN semestinya mengeluarkan statement yang proporsional dan objektif soal dunia riset.
"Tak perlu juga puja-puji Megawati," katanya.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan bahwa ada dua politisi yang paling konsen dengan riset dan sains. Keduanya adalah Ketua Megawati Soekarnoputri dan Presiden ketiga RI B.J. Habibie.
Atas alasan tersebut juga, Laksana menilai wajar jika kemudian Megawati dipercaya menjadi Ketua Dewan Pengarah BRIN.
"Ibu Megawati itu politisi yang paling konsen riset dan sains. Yang pernah bicara soal sains itu cuma Pak Habibie dan Ibu Mega," kata dia(RMOL)