GELORA.CO -Pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada hari ulang tahun (HUT) ke 49 PDIP tidak memberikan penekanan kuat terhadap Presiden Joko Widodo.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (11/1).
Menurut Dedi, pernyataan kritik yang dilontarkan Megawati hanya seputar tidak terkendalinya tata kelola Sembako. Di sisi lain, publik mengetahui menteri yang bertanggungjawab terkait harga sembako bukanlah anggota kabinet dari Partai berlambang Kepala Banteng.
Dedi mengakui Megawati cukup berani saat menyinggung pihak-pihak yang mengambil keuntungan dari Pandemi Covid-19. Padahal, ada kadernya dalam hal ini Juliari Batubara dan Herman Herry yang dianggap masuk dalam kelompok pengambil untung dari Pandemi.
"Ini cukup berani karena ada kader PDIP yakni Juliari Batubara dan kader PDIP lainnya yakni Herman Hery yang dianggap mewakili kelompok itu," demikian kata Dedi.
Saat menjabat Mensos, kader PDIP Juliari Batubara tersangkut kasus korupsi Bansos yang diperuntukkan untuk masyarakat Jabodetabek.
Majelis Hakim akhirnya memvonis Juliari secara sah dan meyakinkan menjadi koruptor Bansos.
Di hadapan para kader, Presiden dan undangan yang hadir Megawati menyampaikan pidato politiknya. Salah satu isi pidatonya, Megawati menyinggung masalah harga Sembako yang sampai saat ini masih terus berulang.
Megawati juga menyampaikan keherannya karena Indonesia masih tergantung terhadapa impor alat kesehatan. (RMOL)