GELORA.CO - Mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) 2024 kemungkinan akan sulit terealisasi, apabila Partai Gerindra memaksakan diri berkoalisi dengan PDI Perjuangan.
Prediksi itu diterka Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie.
Pasalnya, dia melihat belakangan hari gelagat PDIP cendrung ngotot mengusung Ketua DPP PDIP yang kini menjabat sebagai Ketua DPR RI, Puan Maharani.
"Kalau mereka (PDIP) berat tandemkan Puan sebagai wakil presiden Prabowo, sudah lupakan saja (membangun koalisi bersama)," ujar Jerry kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (8/1).
Menurut Jerry, percuma bagi Gerindra dan Prabowo yang merupakan Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai bertahan dengan rencana koalisi bersama PDIP.
Bahkan, dia menilai tak akan mungkin Perjanjian Batu Tulis yang sempat dibangun Prabowo bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada 2009 silam akan terulang.
Jerry memandang demikian lantaran melihat manuver politisi Partai Gerindra, Ferry Juliantono, yang justru menggugat ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) 20 persen ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Perjanjian batu tulis dilanggar waktu lalu, dengan Ferry Juliantono kader Gerindra menggugat 0 persen PT maka ada kemungkinan Gerindra bakal berpisah dengan PDIP," tuturnya.
Maka dari itu, Jerry meminta Prabowo dan partainya belajar dari Perjanjian Batu Tulis yang lalu, sehingga tidak mesti terlalu berharap pada PDIP.
"Kini bukalah dukungan dengan partai lain. Kan bukan hanya PDIP di parlemen," demikian Jerry. (rmol)