GELORA.CO -Survei Charta Politika Indonesia menempatkan Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka di peringkat teratas dalam survei calon gubernur Jateng di tahun 2024 mendatang.
Elektabilitasnya menyentuh angka 34,8 persen. Di bawah Gibran, ditempati Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen dengan 9,3 persen, dan Walikota Semarang, Hendrar Prihadi dengan perolehan 6,9 persen.
Dengan munculnya hasil survei itu, muncul pertanyaan apakah Presiden Jokowi akan membantu memuluskan langkah Gibran menjadi orang nomor satu di Jawa Tengah.
Pengamat politik Dedi Kurnia Syah memberikan saran pada Presiden Joko Widodo untuk bertahan di PDIP. Saran itu diberikan jika memamg ingin putra sulungnya naik kelas menjadi Gubernur Jawa Tengah.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) ini beragurmen, pengaruh Jokowi sebagai Presiden memberikan kekuatan politik bagi Gibran yang saat ini menjabat Walikota Solo.
"Jauh lebih mungkin tetap dengan PDIP, dan kekuatan Gibran terlihat saat Jokowi masih berkuasa, sementara jika tanpa kekuasaan Jokowi, PDIP sendiri bisa saja ragu dengan peluang Gibran," demikian kata Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (12/1).
Lebih lanjut, Dedi menganalisa, selama ini Jokowi masih mempunyai daya tawar politik di hadapan PDIP. Sebab popularitas dan elektabilitas Jokowi juga telah memberi magnet bagi pemilih PDIP.
Jasa politik Jokowi itu, kata Dedi tidak akan membuat PDIP lupa dengan peran Presiden dua periode itu.
"Persoalannya, kontestasi Pilkada dimungkinkan Jokowi sudah tidak lagi berkuasa, sehingga situasi bisa berubah, PDIP kembali lebih kuat dibanding Jokowi," pungkas Dedi.(RMOL)