Heboh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Jewer Kuping Pelatih Biliar, DPR Nilai Tidak Elok dan Bisa Jadi Bumerang

Heboh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Jewer Kuping Pelatih Biliar, DPR Nilai Tidak Elok dan Bisa Jadi Bumerang

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Gubernur Sumatera Utara  Edy Rahmayadi membikin  heboh  jagad maya. Heboh, karena Gubernur Sumut melakukan  aksi menjewer telinga seorang pelatih biliar Sumut, dan aksi itu membuat sang pelatih emosi lantas menyebut Edy gila hormat. 

Terkait itu, anggota Komisi II DPR Guspardi Gaus menyayangkan tindakan Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi yang kesal kepada pelatih biliar Khoiruddin "Coki" Aritonang yang tidak ikut tepuk tangan dalam sebuah acara di rumah Gubernur,  lalu memanggil dan menjewer telinga sang pelatih tersebut. 


Menurut Guspardi, tindakan Edy Rahmayadi  memarahi seseorang kurang elok dilakukan oleh seorang pemimpin tempat umum atau ruang ruang publik.

Apalagi bukan sekedar memahari saja juga mengeluarkan kata  "sontoloyo"  juga jeweran di telinga sang pelatih biliar, lalu di usir dari tempat acara, ujar Guspardi, Jumat (31/12/2021).

Menurutnya, kalaupun mau memperingati dan memarahi  sebaiknya yang bersangkutan di panggil khusus dan dibicarakan empat mata. 

"Bagaimanapun "Coki" Aritonang bukanlah anak buah atau bawahan langsung dari Gubernur karena bukanlah seorang pegawai negeri sipil. Dia adalah orang yang diminta untuk melatih cabang olahraga biliar untuk tim  PON  Sumatera Utara,"  tutur politisi PAN itu. 


Anggota DPR dari Fraksi PAN itu meniilai tindakan Gubernur Sumut itu bisa menjadi bumerang.

Tindakan arogan yang di pertontonkan di ranah publik merupakan bentuk arogansi  yang tidak pantas dilakukan dan merupakan kesalahan, karena telah mempermalukan seseorang.

Oleh karena itu, permintaan maaf adalah bagian yang perlu disikapi oleh Edi Rahmayadi dan menjadi jalan keluar dari persoalan ini.

Selain itu,  kejadian seperti bisa menjadi introspeksi bagi kepala daerah yang lain agar sesuatu yang kurang elok ini jangan terulang lagi.

Semestinya seorang pemimpin  bisa menahan emosi dan mengendalikan diri, pungkas anggota Baleg DPR RI tersebut. 


Kapolri Minta Maaf dengan Maraknya Anggota Polisi Lakukan Penyimpangan dan Kinerja Kepolisian Belum Sesuai Harapan
Sebelumnya, dalam sebuah video yang dibagikan warganet, tampak Edy Rahmayadi melakukan aksinya saat gelaran acara penyerahan tali asih kepada para atlet PON di rumah dinasnya.


Saat bicara di depan atlet dan pelatih, Edy tiba-tiba memanggil seseorang naik ke atas panggung. "Kamu dari mana?" tanya Edy, yang dijawab oleh Khoiruddin, "Pelatih biliar." 

"Kamu kenapa tidak tepuk tangan," tanya Edy lagi. Namun pertanyaan orang nomor satu di Sumut kali ini tidak dijawab Khoiruddin, yang akrab disapa Choki. Choki malah dapat jeweran di telinganya. 

Usai kejadian itu, mantan Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tersebut juga secara tegas meminta Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumut, Ismadi Lubis, untuk mencoret nama Choki dari pelatih biliar. (Poskota)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita