GELORA.CO -Tanda pagar (tagar) #WargaKalimantanBukanMonyet bergema di lini medsos Twitter. Beragam respons dari warganet pun muncul. Tidak sedikit dari mereka yang mencibir hingga melayangkan protes terhadap pernyataan Edy.
Berikut pernyataan netizen melalui media sosial Twitter yang dihimpun langsung oleh AKURAT.CO, Senin (24/1/2022) di antaranya:
"Aku sebagai warga kalimantan juga sangat merasa tersinggung dengan yang diutarakan Pak Edy Mulyadi, mudahan segera diusut karena jujur merendahkan penduduk Kalimantan, especially Kaltim, #TangkapEdyMulyadiPKS #WargaKalimantanBukanMonyet," tulis akun @renonme
#WargaKalimantanBukanMonyet Siapapun dia, mw ANGGOTA dewan, militer,sipil, kalo udah rasis.. TANGKAP!!!" cuit akun @Kyura863556262
"Respect others if you want to be respected #IndonesiaTanpaPKS #WargaKalimantanBukanMonyet," sahut @HerryNapit
"as a person who was born and growing up in Kalimantan until now, lemme drop this #WargaKalimantanBukanMonyet #TangkapEdyMulyadi," tandas @slayyyrinaaa
"Up Penghasut, pemecah bangsa kaya gini ga boleh jadi legislatif, tidak berhak, dan tidak pantas bahkan jadi calon pun ga pantas #WargaKalimantanBukanMonyet," ujar @Yupiiee1
"Kenapa harus bilang #WargaKalimantanBukanMonyet dan segalanya," seru @hitamputihiter.
Hingga berita ini diturunkan, tagar #WargaKalimantanBukanMonyet sudah menembus angka sebanyak 17,3 ribuan cuitan.
Seperti diketahui, video mantan caleg Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Edy Mulyadi kali ini kembali viral di media sosial setelah adanya dugaan menghina Kalimantan. Hal ini terungkap setelah dirinya secara tegas menolak rencana dipindahkannya Ibu Kota Negara (IKN) ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim).
Edy yang pada saat itu bersama dengan Ahmad Khozinudin dan Azam Khan yang merupakan Pengacara Front Pembela Islam (FPI) dan sekaligus Pengacara Habib Rizieq Shihab berada dalam satu pertemuan yang dihadiri oleh simpatisan lainnya menyinggung soal IKN Nusantara yang dipindahkan ke Kaltim.
Edy merasa bingung mengapa pemerintah memiliki rencana untuk memindahkan IKN dari Jakarta ke Kaltim, lalu ia merasa yakin bahwa tidak ada perusahaan yang enggan membangun rumahnya di Kalimantan. Bahkan menurutnya perusahaan pasti akan bingung memasarkan rumahnya pada siapa
Ini ada sebuah tempat elite, punya sendiri, yang harganya mahal, punya gedung sendiri, lalu dijual (kemudian) pindah ke tempat jin buang anak," ucap Edy, Minggu (23/1/2022).
"Sampean tinggal di mana om Azam, tinggal di mana, dimana Jakarta nya, mana mau dia tinggal di Gunung Sahari (lalu) pindah ke Kalimantan ke Penajam sana untuk beli rumah di sana. Gua mau jadi warga Ibu Kota baru, mana mau? Hanya monyet," lanjut Edy dan disahut oleh Azam. (Akurat)