GELORA.CO - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meninjau pengerjaan terowongan (Tunnel 2) Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung di Desa Bunder, Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (12/1).
Mantan Kepala Staf Kepresidenan tersebut semula mengkhawatirkan tekstur tanah sekitar Tunnel 2 yang sedikit lempung atau bertekstur tanah liat.
Dalam instagram pribadinya luhut.pandjaitan, dia menjelaskan Tunnel 2 merupakan terowongan yang memiliki total panjang 1.052 meter.
Menurutnya, pembangunan Tunnel 2 adalah salah satu struktur konstruksi yang punya tantangan geografis cukup tinggi.
"Kesulitan pembangunan terowongan ini juga semakin kompleks karena berada di area “clay shale” ," tulis Luhut dalam instagramnya.
Jenis tanah tersebut memiliki karakteristik yang sangat mudah melapuk apabila terkena air dan terekspos penggalian pada saat konstruksi.
"Belum lagi, terowongan 2 juga merupakan terowongan “single-hole double track” dengan kedalaman terkubur maksimum sedalam 53,6 meter," tambahnya.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan tersebut mengatakan pekerjaan pembangunan Tunnel 2 perlu dilakukan dengan kehati-hatian dan kecermatan yang tinggi.
"Pertimbangan berbagai faktor keselamatan perlu diperhatikan secara serius mengingat pembangunan semacam ini belum pernah dilakukan sepanjang negara ini berdiri, " ujarnya.
Dia menambahkan untuk membenahi persoalan tersebut, akan dilakukan proses penyuntikkan sejumlah bahan cor kedalam tanah untuk memadatkan struktur tanah yang ada nantinya.
Luhut menjelaskan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung telah melibatkan sejumlah ahli di bidang konstruksi dari perguruan tinggi ternama di Indonesia.
"Mereka nanti akan dibantu oleh 17 ahli grouting dari Tiongkok sehingga pekerjaan ini ditargetkan bisa rampung pada akhir April 2022 ," tambahnya.
Pembangunan Tunnel 2 sekaligus menggenapkan 13 terowongan lainnya dengan total panjang keseluruhan 16.662 meter. Seluruh rangkaian pekerjaan tersebut telah mencakup 72,5% dari progress keseluruhan proyek.
Dilansir dari Antara, Luhut semula menduga kalau struktur tanah di lokasi proyek yang banyak tanah lempung dapat mengganggu proyek.
Namun ternyata kondisi saat ini semakin baik dan terus dikerjakan ke dalam, karena di atas sudah di bor juga dicor bahan beton.
"Lokasi tanah di sekitar Tunnel 2 sedikit lempung, tapi itu dapat diatasi dengan baik. Menurut ahli-ahli, ini (cor) bisa menahan goyangan," ujarnya, dikutip dari Antara.
Sebelumnya diberitakan jika PT Kereta Api Indonesia atau KAI dipastikan telah mendapat kucuran penyertaan modal negara (PMN) 2021 sebesar Rp 6,9 triliun.
KAI saat ini berperan sebagai kepala konsorsium dari pihak Indonesia.
Dari PMN tersebut, sebanyak Rp 4,3 triliun akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Kereta tersebut diharapkan sudah bisa beroperasi pada Desember tahun ini. [katadata]