GELORA.CO - GPH Bhre Cakrahutomo digadang-gadang menjadi calon kuat sebagai penerus KGPAA Mangkunegara IX atau KGPAA Mangkunegara X.
Sebelumnya, Wedana Satrio Pura Mangkunegaran KRMH Lilik Priarso Tirtodiningrat menyebut satu nama mengerucut ke putra kakung dari prameswari dalem atau permaisuri KGPAA Mangkunegara IX Prisca Marina Haryogi Supardi.
Jika berkaca demikian, sosok tersebut mengarah kepada GPH Bhre Cakrahutomo.
Sebagai calon penerus raja, Bhre diketahui memiliki profil mentereng, terutama dalam bidang pendidikan.
Dia merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) dan memiliki prestasi yang lahir pada 29 Maret 1997.
Selain itu, dilansir dari puromangkunegaran.com, Bhre Cakrahutomo pernah tergabung dalam Tim Mooting Vis FH UI berhasil mendapatkan gelar champion pada sesi final Pre-Moot Willem C. Vis International Commercial Arbitration Moot yang ke-10 di Praha, Republik Ceko pada 11 Maret 2018 silam.
Sebagai tambahan informasi, Willem C. Vis International Commercial Arbitration Moot (Vis Moot) adalah pertandingan pengadilan semu yang diselenggarakan oleh Pace Law School, Vis Moot Foundation dan United Nations Commission on International Trade Law.
Sedangkan Pre-moot adalah pemanasan para peserta untuk memperbaiki argumen dan latihan tanding sebelum terjun ke ajang Vis Moot.
Selain itu, pria berusia 24 tahun tersebut juga diberi tanggung-jawab mendiang sang ayah dalam proyek renovasi Mangkunegaran yang sedang dilakukan pemerintah.
Sebelumnya, GPH Bhre Cakrahutomo sempat 'diamuk' GPH Paundrakarna Jiwo Suryonegoroyang tak lain merupakan KGPAA Mangkunegara IX dengan istri Sukmawati Soekarnoputri, namun sudah bercerai.
GPH Paundra menulis komentar panjang dalam sebuah unggahan di akun instagram.
"Bhre yang berpendidikan tinggi janganlah kamu berani-berani nggih, gunakan akal pikiranmu yang sehat secara baik dan benar, gunakan nalarmu dan gunakanlah hatimu dan nuranimu jika masih ada di dalam dirimu".
"Kamu haruslah sadar diri kami itu anak ragil /anak bungsu yang dijadikan alat ibu kamu untuk memenuhi egonya dan untuk mewujudkan ambisinyasemata ingin terus jadi ratu dan berkuasa lagi dengan menjadikan anak bungsunya jadi boneka (alat) sang ibunya".
"Aku merasa kasihan sama kamu Bhre, ibu tiri sayalah yang membuat hubungan baik saya dengan ayahanda saya, dengan sura dengan Bhre jadi tidak baik dan tidak sehat".
"Bhre,,ingat ya aku ini adalah putra tertua dari ayahandaku dan bukan ayahandamu. Jadi jangan berani-berani nggih dengan aku putra tertua yang jelas jelas sangat mirip dengan ayahandaku".
"Aku berempati sama kamu Bhre, kamu harus tau ibu kamu itu banyak mengarang cerita dan kebohongan-kebohongan,, Ya termasuk kamu itu adalah bagian dari kebohongan-kebohongan yang dia ciptakan dan dia sebarkan".
"Begitu lah Bhre Sang Pangeran Muda Sang Pewaris Tahta andalan ibunya". Dan Bhre, berpikirlah yang jernih dengan hati dan budi pekerti yang luhur,, Kasihanilah aku, mb Menur, para Gusti-Gusti, Keluarga Puro Mangkunegaran yang asli, poro Abdi-poro Sentono-poro masyarakat kawaulo alit Puro Mangkunegaran nggih, Kasihanilah kami dan beliau-beliau yang sudah sepuh-sepuh nggih Bhre".
"Bhre,,andaikan saja kamu bukan anak dari ibu tiriku, maka kita berdua akan selalu baik-baik saja".[suara]