Cak Imin: Seharusnya Kita Menambah Peneliti, Bukan Malah Mengurangi

Cak Imin: Seharusnya Kita Menambah Peneliti, Bukan Malah Mengurangi

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pencopotan para periset Eijkman dinilai kortraproduktif dengan keinginan pemerintah untuk melakukan penguatan di bidang riset. Atas alasan itu, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) diminta untuk bisa merangkul kembali semua peneliti Eijkman.

"Kita membutuhkan banyak sekali peneliti untuk membangun peradaban yang maju,” tegas Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar kepada wartawan, Senin (3/1).

Cak Imin, sapaan akrabnya, berharap pembentukan BRIN bisa memperkuat ekosistem riset dan inovasi di tanah air. Apalagi, amanah UU 11/2019 tentang Sistem Inovasi Nasional, BRIN ditugasi untuk menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan (litbangjirap), serta invensi dan inovasi secara nasional yang terintegrasi. 

"Seharusnya kita malah menambah jumlah peneliti kita, bukan malah mengurangi. Salah satu kunci kemajuan sebuah negara adalah dengan penguatan riset dan teknologi," kata Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Dia memberi contoh bahwa dalam kasus Covid-19, bangsa Indonesia tampak gagap pada masa-masa awal terjadinya pandemi. Hal ini salah satunya karena rendahnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Gara-gara ilmu pengetahuan belum kita kuasai, kita membuang duit terlalu mudah dan besar sekali yang kita buang untuk penanganan pandemi," demikian  Cak Imin.  [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita