GELORA.CO - Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, kalangan dunia usaha berharap agar ada perpanjangan masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Hal ini tidak terlepas untuk mendorong perekonomian lebih baik ke depannya.
“Kalau kita mengecek dunia usaha rata-rata mereka berpikir bagaimana proses demokrasi dalam konteks peralihan kepemimpinan kalau memang ruang dipertimbangkan ruang untuk dipertimbangkan dilakukan proses dimundurkan jauh lebih baik,” ucap Bahlil dalam acara Rilis Temuan Survei Indikator Politik Indonesia pada Minggu (9/1).
Menurut Bahlil, saat ini dunia usaha sedang dalam tren pemulihan setelah terdampak pandemi Covid-19 selama 2020 sampai 2021. Jangan sampai upaya pemulihan terhambat karena stabilitas politik tidak berjalan baik.
“Mereka babak belur dari masalah kesehatan, karena dunia usaha baru mau naik. Baru mau naik ditimpa lagi dengan persoalan politik ajdi itu hasil diskusi saya dengan mereka,” ucapnya.
Dia berpendapat memajukan Pemilu atau memundurkan Pemilu pernah terjadi pada tahun 1997 lantaran krisis reformasi. Pada Orde Lama juga pernah terjadi perubahan waktu pemilu. Semua itu kembali kepada kondisi kebutuhan negara.
“Apakah persoalan pandemi Covid, apakah persoalan bagaimana memulihkan ekonomi, dan bagaimana memilih kepemimpinan baru lewat Pemilu," kata Bahlil.
Indikator Politik Indonesia mencatat 31% masyarakat setuju jika masa jabatan Presiden Joko Widodo ditambah hingga tahun 2027, 32,9 kurang setuju, 25,1% tidak setuju sama sekali. Masyarakat yang setuju berharap agar penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional dapat diselesaikan secara tuntas. [investor]