GELORA.CO - Sekjen Koordinator Bela Islam (Korlabi) Azam Khan meminta maaf terkait ucapan ‘hanya monyet’ yang memicu kemarahan masyarakat Kalimantan dan Dayak.
Azam Khan menyatakan, bahwa dirinya tak berniat untuk menghina atau melecehkan warga Kalimantan.
“Kalau ini dianggap misleading, miskomunikasi, dianggap ke arah itu, tentu saya selaku orang Islam mohon maaf,” kata Azam Khan.
Bahkan, Azam Khan sampai membawa-bawa Allah dalam sumpahnya.
“Jujur tidak ada maksud apapun, semi Allah,” sambungnya.
Untuk itu, ia berharap agar masyarakat Kalimantan membukakan pintu maaf kepada dirinya.
“Saya minta maaf kalau memang dianggap khilaf, salah, saya mohon maaf,” tutur Azam Khan.
Azam Khan menekankan bahwa ucapannya itu dipicu oleh Edy Mulyadi.
Saat itu, Edy Mulyadi bertanya kepada dirinya apakah mau pindah ke Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur.
“‘Om Azam dari Jakarta Pusat mau pindah ke situ?’. Saya menggeleng-gelengkan kepala ‘tidak’. Terus saya menjawab, karena pikiran saya ini ‘hanya monyet’,” ucapnya.
Azam Khan juga membantah bahwa ucapannya itu ditujukan untuk masyarakat Kalimantan.
“Maksud saya kan karena kondisinya masih hutan belantara di sana,” katanya.
Azam Khan berkilah bahwa ucapan itu ia tujukan untuk dirinya sendiri.
“Kalimat tidak pantas itu maksudnya untuk diri saya sendiri, bukan ke warga Kalimantan karena masih hutan belantara,” kilah Azam Khan.
Ia pun bersumpah demi Allah bahwa dirinya tidak bermaksud untuk menghina masyarakat Kalimantan.
Sabaliknya, Azam Khan menuding ada pihak-pihak tertentu yang sengaja menargetkan dirinya.
Akan tetapi, ia tak menyebut pihak mana yang ia maksud itu.
“Demi Allah, gak ada itu saya menyinggung warga Kalimantan atau Dayak. Hanya digoreng-goreng oleh beberapa orang itu,” kata dia.[pojoksatu]