GELORA.CO -Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disarankan untuk kembali maju dalam kontestasi Pilgub DKI Jakarta 2024, dibanding repot-repot mengikuti Pilpres 2024. Sebab, peluang untuk menang dalam Pilgub DKI jauh lebih besar.
"Anies sebagai petahana memiliki peluang besar untuk dapat terpilih kembali, jadi lebih bagus lupakan Pilpres 2024 yang masih gelap," kata Ketua Forum Pemuda Peduli Jakarta (FPPJ), Endriansah alias Rian, dalam keterangan yang diterima Kantor Berita RMOLJakarta, Senin (24/1).
Rian menambahkan, jika Anies kembali maju di Pilgub DKI Jakarta 2024, peluang kemenangan lebih besar. Salah satu faktornya tentu saja kesukesan Anies memberi banyak kemajuan bagi ibukota selama lima tahun menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Rakyat tentu ingin keberhasilan Jakarta dilanjutkan oleh pemimpin yang sama. Apalagi Anies sudah memahami karakteristik Jakarta secara utuh dan menyeluruh," jelas Rian.
Di sisi lain, Rian menyakini Anies tidak akan kehilangan panggung meski tidak lagi menjadi gubernur selama dua tahun.
"Hasil karya Anies nyata terlihat dan dirasakan warga," demikian Rian.
Masa jabatan Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta akan resmi berakhir pada Oktober 2022. Hingga Pilkada DKI berikutnya pada 2024, Jakarta akan dipimpin penjabat Gubernur.
Anies sebelumnya menyampaikan, dalam sisa masa jabatannya ia akan memberikan yang terbaik dengan menuntaskan pekerjaan-pekerjaan yang mesti dirampungkannya dalam 5 tahun ini.
Hal ini penting, agar masyarakat percaya terhadap demokrasi dan mempertanggungjawabkan apa yang dipercayakan kepadanya.
"Karena saya ini calon gubernur yang tidak sengaja jadi calon gubernur. Saya tidak pernah membayangkan bahwa akan menjadi calon Gubernur Jakarta. Dan yang bekerja untuk proses pemenangan kemarin barangkali banyak bapak ibu sekalian yang ikut terlibat,” ucapnya.
Lebih jauh Anies mengaku belum dan harus tidak boleh capek memimpin DKI Jakarta. Ditekankan Anies, jabatan yang embannya merupakan amanah dan harus dijalankan, meski banyak kritikan yang datang silih berganti.
“Menurut saya juga ini paket, kalau berada di wilayah publik, harus siap jadi kotak pos kritik semua urusan. Datang di pertemuan apapun, itu harus siap untuk mendengar keluhan. Karena ya inilah paketnya berada di wilayah publik. Kalau tidak mau terima keluhan, politik, di rumah saja urus burung dan rumah tangga,” tandas Anies.(RMOL)