GELORA.CO -Akhirnya jamaah umroh asal Indonesia mulai diberangkatkan setelah dua tahun dilanda pandemi.
Setelah Indonesia dilanda Covid-19, akhirnya Pemerintah Indonesia mulai membuka penerbangan untuk calon jamaah umroh.
Hari ini setidaknya terdapat 420 calon jamaah umrah diterbangkan melalui Bandara Internasional Soekarjo - Hatta.
Calon jamaah yang berasal dari berbagai wilayah ini mulai diterbangkan menuju Madinah pada Sabtu, (18/1/2022) tepatnya pukuk 13.36 WIB.
Penerbangan perdana jamaah umroh asal Indonesia mulai diberangkatkan ini menggunakan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-1110 dan penerbangan tersebut tidak transit atau langsung (direct).
Petugas Handling Samira Travel, Holiluddin menuturkan bahwa setelah resmi dibuka oleh pemerintah, keberangkatan 420 calon jamaah umrah merupakan penerbangan perdana di masa pandemi.
"Hari ini keberangkatan kurang lebih sekitar 420 dengan menggunakan pesawat Lion Air JT-1110. Penerbangannya langsung," kata Holiluddin saat dijumpai di Terminal 3 Bandara Soetta, Sabtu (8/1/2021).
Kata dia, bagi calon jamaah wajib memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
Persyaratan tersebut juga berbeda dari persyaratan sebelumnya.
Para calon jamaah harus memiliki vaksin dosis lengkap, memiliki hasil negatif tes Covid-19 metode PCR dan menjalani karantina serta menerapkan protokol kesehatan.
"Sebelum berangkat, mereka juga dikarantina satu hari untuk mengantisipasi atau untuk tes PCR dan lain-lain di asrama haji Pondok Gede. Setelah tiba di Arab Saudi, mereka akan melakukan karantina lagi. Informasi yang telah kami dapatkan kurang lebih 5 hari, mungkin ada regulasi dari otoritas Arab Saudi," ujarnya.
Selain itu kata Holiluddin, proses keberangkatan juga jauh berbeda.
Proses check-in dilakukan bertahap dengan mengutamakan bagasi calon jamaah terlebih dahulu untuk menghindari kerumunan di area check-in konter Terminal 3 Bandara Soetta.
"Jadi supaya tidak ada penumpukan lagi di pintu keberangkatan Bandara Soekarno-Hatta. Pola keberangkatannya kita bagi-bagi, jadi tidak ada kerumunan lagi. Kita ikuti protokol kesehatan untuk kelancaran jamaah umrah perdana ini," katanya.
Hal tersebut, tambah Holiluddin menjadi syarat mutlak dakam melaksanakan ibadah umroh kali ini.
"Jadi gini, memang itu sudah menjadi prosedur dalam keberangkatan umrah. Jadi yang kita utamakan adalah bagasi. Bagasi proses check-in, setelah bagasi, baru jamaahnya kita luncurkan ke Terminal dari Pondok Gede. Jadi tidak ada lagi kerumunan-kerumunan setelah pembagian paspor di bis sesuai dengan manifest yang telah ditentukan di dalam proses check in-nya," tutur Holiluddin.
Sementara, Kadarisman salah satu calon jamaah umrah mengatakan bahwa dirinya telah mendaftar untuk ibadah umrah dua tahun silam namun, keberangkatannya tertunda akibat wabah Covid-19.
Meski begitu, ia mengaku tetap bersyukur bisa berangkat pada tahun ini.(poskota)