GELORA.CO -Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri diminta untuk tidak berdiam diri melihat dugaan praktik Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang diduga dilakukan oleh dua putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.
Sebab pada era reformasi 1998, Megawati Soekarnoputri turut andil besar memperjuangkan Indonesia bebas dari KKN. Untuk itu, Megawati tidak boleh diam menyaksikan kebobrokan oknum penguasa yang terjadi di depan matanya.
Begitu tegas seorang orator dari Aliansi Aktivis ’98 yang menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin siang (24/1).
"Kepada Ibu Megawati, dulu kami berjuang bersama Ibu Megawati, tetapi saat ini kalau Ibu Megawati tidak berani melawan KKN, kami menuntut Ibu Megawati bertanggung jawab dunia dan akhirat," tegas sang orator dari atas mobil komando dengan nada menggebu-gebu.
Tak hanya Megawati, Orator juga meminta semua mantan-mantan presiden RI untuk tidak berdiam diri melihat dugaan praktik rasuah yang diduga dilakukan oleh anak pejabat negara.
"Jangan mentang-mentang anak presiden semua bisa loe mainin. Buat Mas Gibran, Kaesang, kami melawan! Aliansi Aktivis ’98 melawan Gibran dan Kaesang! Ketika KKN ini dilakukan kita semua susah, rakyat sulit, dan mereka menikmatinya," tegasnya lagi.
"Oleh karena itu saya berharap Ibu Megawati mantan presiden RI, Bapak SBY, mantan-mantan presiden, perhatikan gerakan 1998 yang kami menentang jelas tindak KKN," sambungnya.
Dalam aksinya di depan Gedung KPK, pada Senin siang (24/1), Aliansi Aktivis 98' setidaknya membawa sejumlah tuntutan untuk KPK. Pertama, meminta KPK agar menjalankan fungsinya sebagai penegak hukum tanpa pandang bulu demi terciptanya keadilan dan meminimalisir terjadinya tindak pidana KKN.
Kedua, Aliansi meminta KPK memanggil Gibran dan Kaesang atas dugaan melakukan praktik KKN.
Ketiga, menuntut KPK sebagai lembaga antirasuah dapat terus menjaga independensi dan profesionalitasnya sebagai lembaga penegak hukum.
Terakhir, mengimbau agar pemerintah tidak mengintervensi dugaan atas kasus KKN yang melibatkan kedua putra presiden Jokowi.
Pantauan Kantor Berita Politik RMOL di lokasi sekitar pukul 14.30 WIB massa sudah membubarkan diri. Dalam aksi ini mereka sempat membentangkan spanduk bertuliskan "Enak Tho Punya Bapak Presiden, Bisa KKN" dan "Mendukung KPK Segera Memeriksa Gibran dan Kaesang Atas Dugaan Melakukan Praktik KKN". (RMOL)