GELORA.CO - Sebuah video viral beredar di berbagai media sosial, yang menceritakan sekaligus memperlihatkan kondisi di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, penuh penumpang yang tiba.
Kantor Berita Politik RMOL memperoleh video viral tersebut berdurasi lebih dari 2.30 menit melalui pesan Whatsapp, pada Minggu malam.
Dalam video tersebut terdengar suara seorang ibu-ibu yang merekam kondisi di Bandara Soeta yang dia sebut terjadi pada Minggu subuh (19/12).
"Assalamualaikum, ini pagi jam 4 kita di Bandara Soekarno-Hatta ngantri untuk karantina di Wisma Atlet. Ngantri dari habis maghrib sampai subuh ya," ujar si ibu perekam yang dikutip redaksi pada Senin dini hari (20/12).
Dia juga menceritakan, kondisi para penumpang pesawat yang tiba harus tidur berdiri atau bersandar di tembok untuk menunggu giliran pelayanan petugas karantina Covid-19.
Dia dan para penumpang lain yang sempat dia ajak mengobrol mengaku ditawari layanan hotel karantina. Namun harganya tidak masuk akal, sehingga lebih memlih menunggu lama untuk bisa mendapat pelayanan gratis dari Wisma Atlet.
"Ini masih ngantri panjang, tuh lihat. Ini benar-benar nih pemerintah, penyiksaan kepada rakyat. Karantina di hotel satu orangnya Rp 19 juta. Kalau 22 orang berapa? Lebih mending menderita begini," ketusnya.
Si ibu perekam menyebutkan, para penumpang pesawat yang tiba di Bandara Soeta sebagian besar Tenaga Kerja Wanita (TKW) dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari luar negeri, dan juga turis yang hendak berlibur ke wilayah ibu kota.
"Kita punya hak mendapat (pelayanan) di Wisma Atlet. Banyak calo-calo membujuk supaya kita di hotel ya Bu, Rp 19 juta satu orang. Gila, benar-benar ini mafianya," keluhnya.
Bahkan si ibu perekam juga menceritakan keluhan dari seorang penumpang bapak-bapak yang sejak sebelum hari dirinya merekam video tersebut sudah menunggu giliran karantina.
"Katanya petugasnya dua melayani 4.000 orang, Edan!" herannya.
"Tolong diviralkan ya, abang-abang, mpok-mpok, kakak-kaka, adik-adik, kasihan ini rakyat kita menderita," tutup si ibu perekam.
Adapun hingga Sabtu (18/12), sejumlah tempat karantina Covid-19 di wilayah sekitar DKI Jakarta sudah penuh dan hampir penuh.
Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I, Kolonel Marinir Aris Mudian menerangkan, pada dua hari yang lalu Wisma Atlet Pademangan yang menjadi lokasi karantina bagi WNI sudah full 100 persen dari kapasitas 5.796 bed dari 1.932 kamar.
Selain itu, jumlah WNI yang menghuni tiga tower lainnya di Wisma Atlet yaitu Tower 8, 9 dan 10 sudah terisi full dengan jumlah 2.911 orang laki-laki dan 2.885 orang perempuan.
Kemudian untuk Rusun Pasar Rumput yang juga dijadikan tempat karantina Covid-19 sudah hampir penuh pada Sabtu kemarin. Di mana dari kapasitas 5.454 orang, saat ini sudah terisi 89.18 persen atau terpakai 4.864 orang. Artinya, tinggal tersisa 10,82 persen dari total kapasitas tempat tidur atau sebanyak 590 unit.
Namun di hari yang sama, jumlah total WNI yang pulang melalui Bandara Soekarno-Hatta dan menjalani karantina berjumlah 616.041 orang WNI, dan yang ditampung di Rusun Pasar Rumput sebanyak 504 orang. (rmol)