Viral Bendera Habib Rizieq Dikibarkan di Pohon Lokasi Erupsi Semeru

Viral Bendera Habib Rizieq Dikibarkan di Pohon Lokasi Erupsi Semeru

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Sebuah video memperlihatkan bendera bergambar wajah mantan petinggi FPI, Habib Rizieq Shihab (HRS) berkibar diduga di tengah bencana Gunung Semeru. Video itu viral di grup whatsapp dan medsos.

Video berdurasi 7 menit itu memperlihatkan sejumlah orang mengatasnamakan Pecinta Habib Rizieq Shihab memasang bendera dengan memanjat pohon yang terdampak erupsi Gunung Semeru. Di video itu tampak dua pria mendekati pohon yang menjulang tinggi. Sedangkan beberapa orang lainnya tampak menunggu dari kejauhan.

"Panas itu (Pasirnya), kalau telur itu matang," kata pria peremakam di video yang dilihat detikcom, Senin (13/12/2021).

Salah satu pria memakai sarung, berpeci putih dan berjaket mengabadikan momen seorang pria yang mengikat bendera berwajah HRS memanjat pohon. Pria pemanjat pohon itu pelan-pelan naik. Setelah berhasil mengikat bendera tersebut, beberapa pria yang yang menunggu dari kejauhan mengucap takbir

"Pemasangan bendera HRS, Allahu Akbar, Allahu Akbar...Bismillah Selamet, Selamet, Birridho, mugo-mugo semeru ambuh (Sembuh)," teriak rekan-rekan perekam.

Beberapa menit kemudian pemanjat pohon tiba di puncak pohon dan memasang benderanya. Beberapa pria mengimbau untuk memasang dengan kuat.

"Masya Allah berkibar Ya Rabb. Paten, paten, langsung paten (Memasang benderanya paten). Allahu Akbar, Allahu Akbar," tambah perekam.

Sang perekam juga menunjukkan video belasan rekan-rekannya menunggu dari kejauhan dan menunjukkan kebersamaan dengan teman-teman lasykar. Lantas seorang pria berkacamata hitam berselendang, dengan memakai ikat kepala memimpin dan menyerukan takbir.

"Allahu Akbar, Allahu Akbar".

Dalam video tersebut seorang pria menyebut salah satu pohon tidak terkena lahar Semeru. Dan rekannya menjawab jika itu ditunjukkan untuk Habib (HRS).

"Viral, ada pohon tidak terkena lahar. Dan itu ditunjukkan untuk Habib (HRS)".(detik)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita