GELORA.CO - Pria berinisial O menelepon anggota PJR Polda Metro Jaya, Ipda OS, sebelum peristiwa penembakan di exit Tol Bintaro, Jakarta Selatan, terjadi. Lalu, kenapa pria O langsung melaporkan ke Ipda OS dan bukannya minta bantuan ke Polsek terdekat?
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan mengatakan pria O dan Ipda OS diketahui memiliki hubungan pertemanan. Atas dasar itu, pria O langsung menelepon kepada Ipda OS.
"Begini ini karena pertemanan saja di antara mereka," kata Zulpan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (1/12/2021).
Zulpan belum memerinci hubungan pertemanan yang dimaksud antara pria O dan Ipda OS. Dia hanya menyebut dari temuan awal keduanya disebut saling kenal sehingga Ipda OS berniat untuk membantu temannya tersebut.
"Karena kan dia (pria O) nelepon, dia pasti punya hubungan pertemanan," ujar Zulpan.
Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus penembakan di exit Tol Bintaro. Ipda OS masih menjalani pemeriksaan di Propam Polda Metro Jaya.
Kasus ini berawal dari laporan pria inisial O kepada Ipda OS. Saat itu O menelepon Ipda OS mengaku dibuntuti oleh tiga mobil dari daerah Sentul.
"Karena terancam orang tersebut lapor ke kepolisian," ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat kepada wartawan, Selasa (30/11).
Ipda OS terkonfirmasi anggota Ditlantas Polda Metro Jaya. Dia berdinas di Induk PJR Jaya 04 Pondok Pinang, Jakarta Selatan.
Menurut Tubagus Ade, Ipda OS kemudian mengarahkan pelapor O menuju tempatnya berdinas.
"Karena anggota Polri berdinas di sana, (pria O) diarahkan menuju ke sana, maksudnya supaya aman," tutur Tubagus Ade.
Tubagus Ade mengatakan sempat terjadi keributan antara Ipda OS dengan dua orang penguntit tersebut. Tidak berselang lama, Ipda OS kemudian melepaskan tembakan kepada dua penguntit.
Dua orang itu terkena luka tembak. Belakangan, salah satu korban luka tembak bernama Poltak Pasaribu dinyatakan meninggal dunia. (detik)