GELORA.CO -Kabar tidak adanya peringatan dini untuk aktivitas sejumlah gunung api yang ada di Indonesia, khususnya Gunung Semeru dibantah.
Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM Nia Khaerani menjelaskan bahwa PVMBG telah memasang sejumlah alat-alat canggih untuk memantau sejumlah aktivitas gunung api. Hal itu dilakukan, agar aktvitasi gunung api terpantau dan bisa diinformasikan kepada masyarakat.
"Ada alat seismik, ada CCTV, ada peralatan deformasi dan datanya itu kami pantau selama 24 jam, direkam. Kemudian di setiap gunung api aktif kami juga membangun namanya pos pengamatan gunung api, di dekat gunung api,” ucap Nia kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (5/12).
Untuk Gunung Semeru, kata Nia, PVMBG telah memantau adanya aktivitas vulkanologi. Hal itu sudah diinformasikan oleh petugas pos pantau Gunung Semeru kepada seluruh stakeholder yang terkait guna memitigasi masyarakat akan bahaya dampak dari letusan gunung semeru.
“Tanggal 1 kemarin kan sudah mulai muncul adanya guguran ya. Nah itu sudah diinformasikan lewat wa grup yang terdiri dari stakeholder, BPBD, Pemda, relawan. Karena kan kami juga pengamat khususnya di daerah berkoordinasi dengan para pemangku keputusan,” ucapnya.
Setelah mendapatkan gejala vulkanologi Gunung Semeru tersebut, petugas PVMBG di pos pantau Gunung Semeru memberikan informasi terkini kembali lewat WA Grup yang anggotanya merupakan para petugas SAR dan juga pemerintah daerah setempat.
"Tanggal 2 itu petugas kami di lapangan PGS sudah memberikan warning bahwa ini sudah gejala agar masyarakat tidak beraktivitas khususnya penambang di Kali Kobokan, di Kali Bang, Kembar dan Kali Sara, jadi itu kurang tepat kalau kami tidak ada peringatan dini,” katanya.
"Bisa dicek di temen-temen dan grup WA bahwa kami sudah memberikan peringatan dini untuk aktivitas gunung api,” tutupnya. (RMOL)