Tanda Tanya Hilangnya Orang-orang di Samarinda

Tanda Tanya Hilangnya Orang-orang di Samarinda

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Seorang bocah bernama Hasbi (7) hilang misterius di kaki Gunung Sendawar, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim). Hal ini menjadi tanda tanya besar karena lokasi hilangnya Hasbi sama persis dengan tempat hilangnya tukang bakso yang bikin geger beberapa waktu yang lalu.

Hasbi yang hilang secara misterius sejak Sabtu (27/11) di kaki Gunung Sendawar, Jalan Sendawar, Kelurahan Loa Buah, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda. Hasbi diketahui hilang sejak pukul 17.35 Wita.

Karena belum membuahkan hasil, pencarian Hasbi sempat meminta bantuan paranormal.

"Memang dari cerita masyarakat sekitar gunung itu angker," kata warga sekitar, Sabil.

Selain lewat paranormal, keluarga Hasbi bersama warga melakukan ritual dan doa-doa agar Hasbi ditemukan. Namun hingga kini usaha itu masih nihil.

"Banyak ulama dan paranormal datang ke rumah orang tua Hasbi untuk membantu mencari keberadaan Hasbi dengan ritual dan doa-doa," tuturnya.

Sementara itu, kepolisian Polsek Sungai Kunjang, yang menerima laporan hilangnya Hasbi, terus berupaya melakukan pencarian di lokasi Gunung Sendawar. Selain itu, pihaknya terus mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan saksi-saksi yang terakhir melihat Hasbi.

"Sampai saat ini kita masih melakukan pencarian dengan jarak radius 1 kilometer dari lokasi hilangnya korban," beber Kanit Reskrim Polsek Sungai Kunjang Ipda Roni Wibowo.

Sosok Kakek

Ibu Hasbi, Qonita, menceritakan detik-detik saat Hasbi hilang. Hasbi, sebut ibunya, sempat pulang ke rumah.

"Dia sempat pulang, bawa tebu terus dimakan sama-sama adiknya," ujar ibu Hasbi, Qonita, saat dimintai konfirmasi wartawan, Jumat (3/12/2021).

Setelah pulang ke rumah membawa tebu dan dimakan bersama adiknya, Hasbi lalu meminta uang kepada orang tuanya. Tapi orang tua tidak memberikan uang yang diminta.

"Minta uang ke saya, tapi karena tidak ada uang, saya nggak kasih," kata Qonita.

Karena tidak diberi uang, Hasbi pun kembali ke luar rumah dan pergi bermain di kaki Gunung Sendawar. Hal itu tetap dilakukannya meski hari sudah petang.

Di sana, Hasbi bersama 5 orang rekannya bermain di salah satu pohon durian yang sudah ditebang. Hal ini diungkapkan seorang warga sekitar, Sabil Husein, yang turut mencari Hasbi.

"Kata teman-temannya mereka main di pohon durian, muter-muter di sana," jelas relawan FKPM Loa Buah, Sabil Husein.

Hari itu, Sabtu (27/11), pada pukul 17.00 Wita 3 orang dari 5 rekan Hasbi pulang ke rumah. Tak lama berselang, ibu RT setempat yang melihat anak-anak bermain menegur mereka untuk segera pulang dikenakan hari yang semakin petang.

"Ibu RT sempat ngomong ke mereka 'cepat pulang, entar kamu hilang sudah mau gelap ini'," kata Sabil menirukan perkataan ibu RT setempat.

Sekitar pukul 17.35 Wita, datang seorang kakek menjemput Hasbi. Yang langsung mengajak Hasbi jalan ke arah Gunung Sendawar.

"Teman-temannya ini bilang kalau Hasbi di bawa kakek ke arah Gunung Sendawar menggunakan motor, tapi kan aneh di sana hutan nggak ada jalan buat motor," terang Sabil.

5 Orang Hilang di Lokasi yang Sama

Ternyata sudah banyak orang yang hilang di lokasi tersebut. Selain Hasbi dan seorang tukang bakso, ternyata sudah 5 kali kejadian orang hilang di kaki Gunung Sendawar.

"Ini kejadian yang kelima kalinya orang hilang di wilayah situ, terakhir itu pakle bakso, memang dari cerita masyarakat sekitar gunung itu angker," terang Sabil.

Geger Tukang Bakso Hilang Misterius

Sebelum kabar Hasbi mencuat, warga Samarinda sudah dihebohkan dengan hilangnya seorang tukang bakso bernama Anto yang disebut-sebut dibawa makhluk halus di wilayah kaki Gunung Sendawar, di Jalan Ring Road, Kecamatan Sungai Kunjung, Samarinda, pada Minggu, 14 November lalu.

Setelah Anto hilang, di lokasi tertinggal rombong atau gerobak bakso dengan motor, sandal jepit, plastik racikan bakso tersisa di lokasi. Ada tiga mangkuk bakso yang sedang diracik dan kemudian tertinggal di lokasi setelah Anto menghilang. Dalam rekaman CCTV, tak terlihat orang selain Anto di sekitar lokasi tersebut.

Anto ditemukan tiga hari kemudian, yakni Rabu (17/11) kemarin. Dia ditemukan dalam kondisi seperti orang linglung pukul 15.30 Wita sore.

Anto mengaku tiga mangkuk bakso itu diraciknya karena ada 'bapak-bapak' yang memesan. Namun Anto tidak menjelaskan maksud 'bapak-bapak' yang disebutnya.

"Ya bapak-bapak tadi," kata Anto saat itu.

Anto bercerita secara tidak runut. Tampak mukanya lusuh dan kelihatan sedikit linglung.

Anehnya, Anto tidak makan selama dua hari dan tidak merasa lapar. Tentu saja hal itu adalah pengakuan Anto. Yang jelas, Anto seperti orang linglung kurang energi saat ditemukan di bawah pohon.

"Selama kami dua hari jalan itu nggak ada rasa lapar, nggak ada rasa capek, nggak makan dan minum. Pokoknya jalan terus di ring road situ saja," terangnya.

Setelah sadar, Anto mengaku telah berada di bawah pohon. Dia lantas berusaha menghubungi istrinya dan salah seorang rekannya.

"Saya di sana (di bawah pohon) nunggu dijemput teman sampai tertidur," bebernya. Selanjutnya Anto dibawa warga dan aparat menuju Rumah Sakit (RS) Hermina.

CCTV menunjukkan, tak ada orang yang menuntun Anto pergi dari gerobaknya. Anto terekam melangkah sendiri meninggalkan gerobaknya. [detik]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita