Soal Reuni 212 Digagalkan, Rocky Gerung Bongkar Strategi Intelejen

Soal Reuni 212 Digagalkan, Rocky Gerung Bongkar Strategi Intelejen

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pengamat politik Rocky Gerung mengungkapkan adanya upaya menggagalkan reuni 212. Upaya menghalangi dan menggagalkan ini sudah dipersiapkan matang.

Menurut Rocky, intelijen-intelijen juga banyak dilibatkan guna memuluskan pembubaran reuni ini. 

Keterangan itu setidaknya disampaikan Rocky saat menjadi bintang tamu podcast Refly Harun di saluran Youtubenya yang dikutip wartawaekonomi.co.id-jaringan Suara.com, pada Kamis 2 Desember 2021.

Menurut Rocky Gerung, reuni 212 masih dianggap sebagai acara yang dihelat kelompok berbahaya sehingga harus dibubarkan.

“Jadi Istana cemas dengan reuni 212. Karena reuni ini bisa mengakumulasi isu yang terjadi belakangan, seperti Omnibus Law, Habib Rizieq Shihab, dan lainnya, menjadi isu kemanusiaan dan keadilan. Dan akumulasi isunya jadi tinggi untuk mendeligitimasi kekuasaan,” kata Rocky.

Menurut dia, pendengung agar reuni 212 ini digagalkan sebenarnya datang dari pihak yang bisa ditebak.  Sehingga wajar jika publik menganggap Istana seolah menempatkan Islam sebagai musuh.

Melansir wartaekonomi.co.id-jaringan Suara.com, padahal, baik Kapolri, Panglima, dan KSAD yang baru menginginkan adanya rasa damai.

“Ada dua perintah, ada perintah tersembunyi yang kita tak tahu datang dari mana, itu lalu masuk ke aparat. Lalu bekerjalah intelijen mengumpulkan data. Data yang enggak cukup dibikin cukup dengan cara bikin data sendiri dia,” katanya lagi.[suara]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita