GELORA.CO -Kritikan penurunan indeks ketimpangan ekonomi yang disampaikan Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas di depan Presiden Joko Widodo menyedot perhatian politisi PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko.
Melalui akun Twitternya, Budiman Sudjatmiko secara spesifik turut mengunggah tangkapan layar pemberitaan berisi pernyataan Anwar Abbas mengenai indeks gini di era pemerintahan Jokowi.
Bagi Budiman, ada kekeliruan kosa kata yang digunakan Anwar Abbas, yakni berkenaan dengan penurunan gini ratio. Jika tidak salah ucap, maka penurunan gini ratio berarti positif.
Artinya ada penurunan ketimpangan di era Presiden Jokowi, bukan malah bertambah.
"Gini ratio menurun, artinya ketimpangan menurun," tulis Budiman Sudjatmiko sembari menautkan tangkapan layar pernyataan Anwar Abbas yang dilingkari dalam pemberitaan media daring, Sabtu (11/12).
Namun sayang, penurunan gini ratio tersebut justru dimaknai secara terbalik, seakan-akan ketimpangan makin luas.
"Memang panggung publik sudah lama memberi ruang pada orang-orang tak berilmu. Di situlah kejahatan sosial dimulai. Dimulai dari pembodohan diri dan pembodohan orang banyak," jelas Budiman.
"Berita tadi menunjukkan kalau niat baik di panggung publik tanpa dibekali ilmu, itu bisa jadi sumber kejahatan sosial," demikian Komisaris Independen PTPN V ini menutup.(RMOL)