GELORA.CO -Harapan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman, untuk menjadi Panglima TNI berpotensi sirna jika terus memancing reaksi negatif publik melalui pernyataan-pernyataan kontroversial.
Menurut Direktur Pusat Riset Politik Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam, pernyataan Jenderal Dudung bahwa "Tuhan bukan orang Arab" dapat memancing reaksi publik. Juga dapat merusak nama baiknya sebagai pejabat negara.
"Melalui pernyataannya saya kira menimbulkan spekulasi dan perdebatan publik yang justru tidak baik bagi masa depan beliau, yang saya kira masih berpeluang menjadi Panglima (TNI)," ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (1/12).
Akan tetapi, kata Saiful, jika Dudung selalu menunjukkan hal-hal yang kontroversial, maka bukan tidak mungkin mantan Pangkostrad itu tidak akan dipilih sebagai Panglima TNI di masa mendatang.
"Saya kira sangat rugi bagi yang bersangkutan dengan menunjukkan hal-hal yang tidak seharusnya ditunjukkan di depan publik. Karena bukan tidak mungkin publik akan menilai Dudung merupakan pemimpin yang sering menimbulkan kontroversi," jelas Saiful.
Saiful pun menyarankan agar Dudung tidak perlu menyampaikan hal-hal yang bukan kapasitasnya ke hadapan publik.
"Karena dapat merusak, tidak hanya dirinya akan tetapi juga institusi yang dipimpinnya, yang kita tahu sangat dekat dengan masyarakat yang rata-rata beragama Islam di Indonesia," pungkas Saiful(RMOL)