Said Didu: Ya Allah, Jangan Sampai Tiba Saatnya di Negeriku Agama Dilarang Dipelajari

Said Didu: Ya Allah, Jangan Sampai Tiba Saatnya di Negeriku Agama Dilarang Dipelajari

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Mantan Sekretaris Menteri BUMN, Muhammad Said Didu berdoa agar jangan sampai tiba masa di mana di Indonesia, orang dilarang memperlajari agama.

“Ya Allah, jangan sampai tiba saatnya di negeriku agama dilarang dipelajari,” kata Said Didu melalui akun Twitter pribadinya pada Minggu, 5 Desember 2021.

Bersama pernyataannya, Said Didu membagikan berita soal Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman yang mengingatkan agar jangan terlalu dalam belajar agama.

Dilansir dari Republika, Dudung mengatakan itu saat bertausiyah di Masjid Nurul Amin, Kota Jayapura, Provinsi Papua, beberapa waktu lalu. 

Hal itu dilakukan Jenderal Dudung di sela kunjungan kerja ke Kodam XVII/Cenderawasih. 

Dalam video yang diunggah akun Dispenad, Dudung menyinggung tentang implementasi rasa syukur yang sudah diciptakan oleh Allah SWT kepada hambanya untuk menunaikan sholat.

Jendetal Dudung pun menyebut soal lima tingkatan keimanan umat Islam, yakni iman taklid, iman ilmu, iman iyaan, iman haq (haqul yaqiin), dan iman hakikat.

“Oleh karena itu, banyak sebagian dari orang Islam sering terpengaruh katanya hadis ini, katanya hadis itu, kata Nabi Muhammad SAW,”  ujarnya, dilansir pada Minggu, 5 Desember 2021.

“Oleh karenanya jangan terlalu dalam, jangan terlalu dalam mempelajari agama,” sambung Jenderal Dudung.

Kepada jamaah salat Subuh, Dudung mengatakan bahwa dampak terlalu dalam mempelajari agama adalah terjadi penyimpangan. 

“Akhirnya terjadi penyimpangan-penyimpangan. Kaya Sumpah Prajurit, Sapta Marga, dan 8 Wajib TNI, kalau kalian prajurit tidak memahami tidak mengerti artinya Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan 8 Wajib TNI,” kata mantan panglima Kostrad tersebut. (terkini)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita