GELORA.CO - Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj ngaku belum puas setelah memimpin PBNU selama 10 tahun. Dia akan maju lagi dalam Muktamar NU pekan depan dan berharap NU bisa lebih maju lagi. Nah KH Said Aqil ini menegaskan tidak akan membuka ruang untuk liberalisasi di NU.
Kiai asal Cirebon itu mengaku mimpinya masih banyak untuk membangun NU. Dia ingin NU makin berjaya dengan membuka diri dengan arus globalisasi.
KH Said Aqil mengatakan andai dia dipercaya lagi memimpin PBNU, dia akan membawa NU terbuka dengan arus globalisasi tapi tidak liberalisasi.
Kalau memimpin PBNU lagi, KH Said akan meningkatkan dan melanjutkan digitalisasi yang sudah berjalan di NU.
“Penguatan data base kita tingkatkan, sepertu KartaNU (kartu anggota warga NU)” jelasnya dalam bincang di Youtube TVNU, dikutip Kamis 16 Desember 2021.
Selanjutnya dia memastikan NU akan terbuka dengan arus globalisasi dengan tetap di bawah bimbingan para ulama dan kyai NU.
“Kita membuka diri dengan arus globalisasi tapi tidak liberal. Kalau ajaran liberal sangat bahaya. Kalau kita buka katakanlah kita buka liberalisasi 5 cm yang datang malah 1 meter tuh,” tegas KH Said.
Kiai asal Cirebon ini mengatakan liberalisasi sangat bahaya untuk NU, sebab kalau hal ini di beri ruang, lama-lama kiai tidak dihormati.
“Yang akan datang, lama-lama tidak senang atau anti kitab kuning dan anti pesantren, anti kiai, tak hormat kiai. Itu lama lama gitu, kalau kita buka liberalisasi. Saya mau pertahankan betul, tidak buka pintu untuk liberalisai dan liberalisme,” jelas KH Said.
Tidak puas 10 tahun pimpin PBNU
Kiai Said dinilai sudah begitu tinggi membawa NU selama 10 tahun terakhir ini menjabat Ketua PBNU. Namun KH Said ngaku belum puas.
Dia ingin menjadi orang nomor satu di struktur NU itu dan mewujudkan mimpinya.
Salah satu mimpinya adalah dia ingin tiap cabang NU memiliki satu perguruan tinggi dan rumah sakit.
“Artinya saya belum puas dengan capaian ini,” ujarnya.
Maka dia menginginkan lebih dari 500 cabang NU punya amal pendidikan dan kesehatan tersebut.
“Pengiriman beasiswa (kader NU)lebih ditingkatkan, khususnya ke Amerika, Australia, Jepang ini yang terkait teknologi ya. Yang (beasiswa) agama terus jalan, yang Maroko terus,” katanya.
KH Said mengatakan dia bermimpi pelajar NU sepulang kuliah di luar negeri menjadi kader NU berwawasan luas dan intelektual cerdas, disamping bangga dengan lulusan ponpes. [hops]