GELORA.CO -Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dinilai tidak berani untuk bertarung secara fair pada pemilihan presiden (Pilpres).
Sebab, partai berlambang banteng moncong putih sejauh ini menjadi satu-satunya partai politik di parlemen yang disebut menolak dihapuskannya ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden atau threshold.
Soal nyali PDIP dipertanyakan antara lain oleh tokoh nasional Rizal Ramli (RR).
"Kok PDIP takut sih ambang batas (threshold) jadi 0%," cuit dia di akun Twitter @RamliRizal, Selasa (14/12/2021).
RR mengatakan PDIP seharusnya tak perlu ciut aturan threshold pencalonan presiden, gubernur dan bupati/walikota dihapus. Selain partai besar, PDIP dikenal sebagai partai dengan pendukung loyal.
"Kok takut kompetisi yang fair sih? Ada apa?" cuit Rizal Ramli lagi.
Alasan aturan threshold perlu dihapus sebab menghambat munculnya calon potensial. Selain itu, threshold juga membuat biaya politik yang mahal sehingga calon terpilih cenderung berupaya mengembalikan biaya pencalonan dengan korupsi.
Pengamat politik Rocky Gerung menyampaikan hal senada. Rocky bahkan menyebut PDIP sebagai pengecut.
"Jadi secara etis ini partai yang pengecut, besar doang tapi nggak berani tarung," kata Rocky Gerung dikutip dari YouTube Refly Harun.
Rocky berpandangan PDIP takut threshold dihapus karena calon yang mereka usung bisa kalah.
"Calon PDIP itu pasti kalah. Kalau dia berani kan kasih aja konfrensi pers, ‘oke kami partai yang kuat kami tau legitimasinya besar, karena itu kami di-nol kan pun kami bersedia untuk bertarung’. Coba itu diucapkan," katanya.(akurat)