GELORA.CO - Gubernur Jawa Barat Ridwan kamil merupakan salah satu kandidat capres yang diperhitungkan untuk pilpres 2024.
Hasil survei berbagai lembaga survei selalu menempatkan Ridwan Kamil di lima besar.
Ketua Rekat Indonesia Eka Gumilar malah yakin dan mantap memprediksikan Ridwan Kamil akan menjadi Presiden Indonesia Mendatang.
"Indonesia saat ini membutuhkan lima point dari capres
1. Mampu menjadi pemersatu, merangkul yang terlalu kiri dan terlalu kanan.
Kalau terlalu kekiri atau kekanan Indonesia akan gaduh terus.
2. Mampu mendesign pembangunan Indonesia lebih baik.
Ridwan kamil sudah diakui sebagai arsitek kelas dunia, pasti berpengaruh pada kebijakannya dalam membangun Indonesia lebih baik.
3. Prestasinya diakui dunia dan karyanya tersebat dimana-mana
4. Bersih dari kasus yang membayangi
5. Orang Indonesia Asli
Nah yang bisa memenuhi kriteria itu hanyalah Ridwan Kamil," tegas Eka Gumilar dalam rilisnya kepada gelora.co.
"Bayangkan Indonesia dipimpin presiden jebolan ITB dan Berkeley USA, tentu akan lebih terencana dan tertata lebih baik lagi", tambah Eka.
Eka juga menebak-nebak di akun twitternya, bahwa peluang Kang Emil (panggilan akrab Ridwan Kamil) akan jadi presiden dimulai dengan RK masuk ke Nasdem. Sementara calon lainnya seperti Anies, akan banyak yang membidik soal kasus-kasus KPK seperti formula E, dll.
Sedangkan Ganjar diprediksikan akan semakin memanas dan bisa keluar dari PDIP karena konflik internal.
Tapi Eka memperediksikan RK akan berpasangan dengan salah satu di antara kedua tokoh tersebut, bisa dengan Anies atau Ganjar.
Ujung-ujungnya RK akan berhadapan dengan Prabowo. Lalu Jokowi diprediksikan mendukung RK.
Tebakan menuju 2024 😅
— EG (@ekagumilars) December 7, 2021
1.Diantara Anies,Ganjar,RK akan berpasangan
2.RK ke Nasdem
Ganjar keluar dr PDIP
Anies tersandung KPK
Partai2 spt PAN,PPP geser ke RK
3.Anies Ganjar turun panggung 2022
Survey2 berubah
4.Jkw dukung RK di 2023
RK vs PRABOWO
Kang @ridwankamil PRESIDEN pic.twitter.com/HuTEfhzkGq
Eka menjelaskan dugaannya itu karena ia meyakini Jokowi akan bijak melihat peran RK yang turut andil dalam pemenangannya di pilpres lalu, sekaligus membuktikan bahwa beliau (Jokowi) bukan petugas partai, berpihak pada kepentingan yang lebih besar serta tidak mementingkan kelompok.
"Jangan lupa, di sisi lain pemodal dan investorpun akan lebih nyaman mendukung RK daripada kandidat lain yang rawan konflik. Apalagi di 2022 Anies dan Ganjar akan berakhir masa jabatannya sebagai gubernur, sementara RK masih menjabat sampai 2023. Paling nggak RK masih punya panggung. Itu pasti berpengaruh pada survei-survei", jelas Eka.
"RK itu bergerak di tengah, tapi perlahan naik ke atas. Gak grasak-grusuk. Daripada survei di atas awalnya tapi haters-nya juga sama banyaknya, Indonesia akan terus terpecah-belah", imbuhnya.
"Mending perlahan, tapi naik seiring rakyat makin merasa pentingnya persatuan untuk hentikan kegaduhan. Rakyat dan elit partai akan sadar bahwa saatnya 2024 memilih pemimpin yang bisa mempersatukan Umat", tutup Eka. (*)