OLEH: AMIR MACHMUD NS
tidakkah kau dirambah api gelisah
ketika berkesempatan menjadi penatah prasasti sejarah?
simaklah bait-bait penggalan kisah
tentang anak-anak negeri
yang terbekap cemas protokol sunyi
mati, mati, dan mati membayangi
catatlah dalam lontar dokumen bangsa
tentang dunia yang dijajah virus corona
tentang sengkarut perilaku para penguasa
membabi buta mematut rupa
berjalan bergegas
menuju kontestasi dampar kencana
tidakkah kau dirumun mual rasa
memetakan siapa yang bekerja atas nama denyut nadi rakyatnya?
yang benar-benar menangisi petaka bangsanya?
simaklah pula siapa yang membuta
siapa menulikan telinga
siapa yang menutup indera
mata siapa yang berbinar mengusung kepentingannya?
mungkin kalian tak menduga
rakyat paham belaka
tentang mereka yang tak tahu diri
tak mampu mengukur kompetensi
tak mampu membedakan cinta
antara makna, asa, dan mobilisasi
di beranda pergantian warsa
hati meneratap waswas gulana
maukah kau menghela kedewasaan demokrasi
tak sekadar jadi pengukir prasasti
memahami pancaroba yang tak juga berhenti
dan siapa yang pantas kau percaya
menjadi pencahaya moral negeri
yang pantas meraih dampar kencana?
(2021)
(Amir Machmud NS adalah penyair yang tinggal di Semarang, juga wartawan senior.)