GELORA.CO -Wacana kejenuhan pada sosok Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2024 bisa saja berujung hattrick kekalahan bertarung di pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Pandangan kejenuhan terhadap sosok Ketua Umum Partai Gerindra itu dikonfirmasi olah hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO).
Direktur eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah mengatakan, elektabilitas Prabowo Subianto secara konsisten terus menurun sejak tumbang saat bertarung dengan Joko Widodo kedua kalinya tahun 2019 silam.
Kata Dedi, penurunan drastis terjadi saat Prabowo lebih memilih gabung koalisi pemerintahan Jokowi.
"Prabowo konsisten menurun sejak kalah dari Pilpres 2019, semakin signifikan sejak bergabung dengan koalisi pemerintah," demikian kata Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (14/12).
Menurut Dedi, dengan kondisi politik itu, Prabowo seharusnya sadar bahwa suara sebagian besar masyarakat menginginkan regenerasi kepemimpinan nasional.
Prediksi Dedi, jika benar Prabowo masih akan maju di Pilpres 2024 seperti yang disuarakan oleh petinggi Gerindra, maka pria yang saat ini menjabat Menteri Pertahanan itu akan menggenapi kekalahannya dalam pertarungan Pilpres.
"Jika tidak maka Prabowo hanya akan menggenapi kekalahannya di 2024, kecuali memang ia tidak punya orientasi untuk menang," pungkas Dedi.(RMOL)