GELORA.CO - Kritikus Faizal Assegaf mengkritik sikap Partai Solidaritas Indonesia atau PSI kerap kali melontarkan kritikan keras kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Faizal menilai, sikap PSI kepada Anies merupakan langkah yang salah. Sebab rakyat justru tidak akan bersimpati kepada PSI yang terus-terusan seolah ada kebencian kepada Anies Baswedan akibat dendam kekalahan dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.
“PSI kok tambah bego! Kalian buat Parpol demi menyalurkan kebencian pada satu orang Anies Baswedan, jelas bodoh!. Publik tentu tidak bersimpati, karena kalian terjebak dalam alur politik dendam lantaran kalah di Pilgub DKI,” ujar Faizal Assegaf di Twitter-nya, Sabtu (25/12/2021).
“Mosok buat partai karena dendam politik, jelas bodoh dan memalukan,” sambungnya.
Menurut Faizal, PSI sebaiknya ikut menolak Presidential Threshold nol persen, agar Giring Ganesha dan kawan-kawannya bisa mengusung calon Presidennya.
“Mending kalian ikut dorong DPR soal Presidential Threshold nol persen. Agar PSI dpt mengusung Ganjar-AHOK di Pilpres,” kata Faizal.
“Kalau semangat kalian berpartai selama lima tahun untuk benci Anies, ya hasilnya Anies makin meraih simpati rakyat. Sebab rakyat tidak suka Parpol pengusung dendam politik!” imbuh Faizal.
Sebelumnya, Ketua Umum PSI, Giring Ganesha diduga menyindir Gubernur DKI, Anies Baswedan di hadapan Presiden Joko Widodo dalam pidatonya di acara ulang tahun PSI yang ke-7.
Giring menyebut bahwa Indonesia akan hancur jika dipimpin oleh seorang pembohong yang pernah dipecat Jokowi. Seorang pembohong yang bergandengan tangan dengan kelompok intoleran.
“Kemajuan kita akan terancam jika kelak orang yang menggantikan Pak Jokowi adalah sosok yang punya rekam jejak menggunakan isu Sara dan menghalalkan segala cara untuk menang dalam pilkada,” ungkap Giring.
“Indonesia akan suram jika yang terpilih kelak adalah seorang pembohong dan juga yang pernah dipecat oleh Pak Jokowi karena tidak becus bekerja, tidak berkompromi dengan orang yang menghalalkan segala cara. Termasuk dengan memperalat agama main mata bergandeng tangan dengan kelompok intoleran menggunakan ayat untuk menjatuhkan lawan politik,” kata Giring
Meski tidak menyebut nama orang yang dimaksud, namun publik menduga jika yang dimaksud adalah Anies Baswedan. [fin]