Pria 26 Tahun di New Zealand Meninggal Setelah Divaksin Covid-19

Pria 26 Tahun di New Zealand Meninggal Setelah Divaksin Covid-19

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Seorang pria berusia 26 tahun dari Selandia baru meninggal setelah mendapatkan suntikan vaksin Pfizer untuk virus Corona. Pihak berwenang menghubungkan kematian pria tersebut dengan vaksin yang diterimanya.

Setelah disuntik dosis pertama vaksin Pfizer, menurut pihak berwenang, ia menderita miokarditis, peradangan otot jantung yang langka. Kematian itu adalah yang kedua di Selandia Baru, karena efek samping.

Pada Agustus lalu seorang wanita juga dilaporkan meninggal setelah disuntik vaksin Corona. "Dengan informasi yang tersedia saat ini, dewan mempertimbangkan bahwa miokarditis mungkin disebabkan oleh vaksinasi pada individu ini," kata Dewan Pemantau Keamanan Independen Vaksin COVID-19 dalam sebuah pernyataan.

Pria tersebut yang meninggal dalam waktu dua minggu setelah mendapatkan dosis pertama. Dia tidak berusaha berobat untuk mengatasi gejalanya.

Miokarditis adalah peradangan pada otot jantung yang dapat membatasi kemampuan organ untuk memompa darah. Radang ini dapat menyebabkan perubahan ritme detak jantung. Belum ada komentar resmi dari Pfizer.

Dewan keamanan vaksin Selandia Baru juga mengatakan dua orang lainnya, termasuk seorang anak berusia 13 tahun, telah meninggal dengan kemungkinan miokarditis setelah mendapatkan vaksinasi. Meskipun efek sampingnya jarang, dewan keamanan vaksin mengatakan manfaat vaksinasi jauh lebih besar daripada risikonya. [tempo]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita