Potret Christopher Farrel, Bocah Viral yang Ditolak di Indonesia tapi Diterima Google

Potret Christopher Farrel, Bocah Viral yang Ditolak di Indonesia tapi Diterima Google

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Masih ingatkah dengan bocah Sekolah Menengah  yang Viral karena diundang Google beberapa tahun lalu?  
Bocah yang viral karena ditolak sebanyak 11 kali di beberapa perlombaan karya ilmiah di Indonesia justru membuat geger dengan diundang oleh raksasa teknologi Google.

Ya,  Christopher Farrel Millenio Kusumo yang menjadi pendiri sekaligus CEO Startup kecerdasan buatan ( AI)  yang fokus pada kompresi data internet kecilin sejak tahun 2018 lalu. 

Bocah yang dulu ditolak sebanyak 11 kali di beberapa perlombaan karya ilmiah justru membuat geger dengan diundang oleh raksasa Teknologi Google.

Bahkan diusianya yang masih belia yakni berstatus pelajar sekolah menengah,  Christopher telah bekerja paruh waktu dan bergabung dalam proyek Google.  


Sampai akhirnya  seorang Founder mendorong Christopher untuk mengembangkan algoritmanya sendiri dan berdirilah aplikasi penghemat kuota data bernama KecilinApp yang diluncurkan pada hari Kamis ( 12/3/2020)  di Jakarta.  

Kini potret Christopher telah banyak bertransformasi menjadi sosok yang lebih dewasa.  

Melalui akun Instagram miliknya @christopher_farrel terpampang potret dewasa kini pria kelahiran Yogyakarta tersebut.  

Jika dulu dengan penampilan yang lugu dan polos dibalut kulit coklat keemasan,  kini Christopher telah tumbuh menjadi sosok pengusaha tampan yang berkharisma.  

Meski jarang mengupdate laman Instagramnya namun terdapat beberapa potret Christopher sejak tahun 2018, dimana dia telah berkeliling dunia.  

Terdapat pula potret saat Christopher berada di gedung Google sembari mengibarkan bendera pusaka Merah Putih dengan gagahnya.  

Unggahan terbarunya yakni berisi potret saat dia berhasil mendigitalkan semua industri perbankan dengan telekomunikasi VSAT.  Berbalut pakaian batik,  Christopher mengabadikan moment membanggakan tersebut.  

" Kami telah berhasil mendigitalkan semua industri perbankan di Indonesia dengan telekomunikasi VSAT yang andal dari Primacom dan kompresi data Extreme dari Kecilin, " tulisnya dalam caption unggahan tersebut.  

Kini Christopher Farrel telah sukses mengembangkan karirnya dengan menjadi CEO  dan founder Kecilin.ID 

Ia juga didapuk sebagai juara pertama bidang usaha teknologi digital dalam kompetisi Wirausaha Muda Mandiri ( WMM)  tahun 2018. 


Seperti diketahui perjalanan karir seorang Christopher memang tidaklah semanis yang terlihat saat ini.  

Pada saat itu sekitar tahun 2014 - 2015 ketika ia duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama ( SMP),  Christopher merupakan gamers berpenghasilan.  

Kemudian di tahun 2015 - 2016 pria yang akrab disapa Farrel tersebut mulai tertarik membuat penemuan Startup artificial intelligence ( AI) yang berfokus pada kompresi data internet.  

Hingga pada tahun 2017 Farrel menemukan ide membuat teknologi baru yakni mengecilkan ukuran download game yang diberi nama " Data Compression Using EG and Neural Network Algorithm for Lossless Data". 

Ia lalu mengembangkan temuan tersebut dengan melakukan riset mengenai Implementasi Machine Learning dan AI untuk kompresi data.  

Akan tetapi temuan Farrel tersebut mengalami penolakan hingga 11 kali dalam berbagai perlombaan karya ilmiah.  

Tak disangka,  perusahaan teknologi raksasa Google lah yang justru melirik teknologi milik Farrel dan mengundangnya ke markas besar Google di Mountain View,  California,  Amerika Serikat pada tanggal 14 Februari 2017. 

Akhirnya Farrel pun bergabung dengan Google untuk mengembangkan algoritma khusus kompresi pada Google Photos.  

Bermula dari keinginan untuk mengompresi data pada saat mengunduh aplikasi game itulah,  Farrel akhirnya memiliki keinginan untuk menghadirkan akses internet lebih cepat dan lebih murah,  dengan membuat aplikasi penghemat kuota data yang bernamakan Kecilin hingga saat ini berkembang dengan baik.

Saat ini Kecilin telah memiliki 35 karyawan dengan 115 pengembang yang bergabung dan memiliki 15.000 pengguna harian.  Aplikasi ini juga telah mengantongi 100.000 unduhan di Google Play Store.(suara)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita