GELORA.CO - Anggota DPR RI Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno merespons pernyataan Gubernur Jabar Ridwan Kamil terkait tingginya biaya untuk menjadi presiden. Menurut Hendrawan, biaya tersebut tidak ditanggung sendiri, melainkan akan ada sponsor yang membantu.
Terlebih jika seorang capres memiliki kapasitas untuk menjadi presiden. Maka, bantuan dari berbagai sponsor juga akan semakin besar.
“Biaya yang dibutuhkan besar, tetapi apakah sebesar yang disampaikan RK (Ridwan Kamil), saya tidak tahu. Meski biaya besar, sponsornya juga banyak. Kandidat yang kuat, yang diprediksi akan menang, biasanya merebut proporsi sponsor lebih besar,” kata Hendrawan kepada kumparan, Jumat (3/12).
“Sesuai hukum ekonomi, dana akan mengalir ke tim-tim kandidat terkuat. Sponsor biasanya menyumbang semua kandidat sebagai bagian dari manajemen risiko, tetapi alokasi besar tetap didasarkan matematika politik,” lanjutnya.
Hendrawan menyampaikan agar pria yang akrab disapa Kang Emil itu tidak perlu terlalu memikirkan soal biaya pencapresan. Ia berpesan agar Emil fokus saja dalam menjalankan tugasnya sebagai gubernur, serta memperkuat jaringan pendukung.
“RK (Ridwan Kamil) tak perlu risau dengan estimasi pendanaan. Sekarang sebaiknya fokus pada kontestasi prestasi, rekam jejak, konsistensi kebijakan, dan jaringan pendukung,” kata Hendrawan.
Terkait dengan bergabungnya Emil ke parpol, anggota Komisi XI DPR tersebut tidak mau ikut campur terlebih jauh. Keputusan tersebut sepenuhnya menjadi hak Emil.
“Itu hak RK (Ridwan Kamil), termasuk partai apa yang mau dipilih. Kami tidak mau ikut campur dalam kontemplasinya,” tandas dia.
Sebelumnya, Emil mengungkapkan rencana politiknya dalam beberapa tahun ke depan. Setelah berencana masuk partai politik tahun depan, ia juga tak menampik maju sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024.
Untuk menjadi presiden RI, Emil menyebut dibutuhkan tiga syarat, salah satunya logistik.
"Dua, ada logistik. Mahal kan triliunan yang saya dengar untuk jadi presiden menurut riset. Nah, [katanya] Rp 8 triliun, ini duit dari mana Rp 8 triliun," ucap Emil dalam acara Fisipol Leadership Forum: Road to 2024 yang diadakan oleh Fisipol UGM, Kamis (2/12). [kumparan]