GELORA.CO - Anggota DPR RI Komisi III, Santoso, menyoroti salah satu netizen yang berbicara soal adanya buzzer yang digunakan untuk menaikkan citra Polri.
Diketahui, netizen dengan akun @mawakresna tersebut menduga bahwa ada buzzer dibalik naiknya trending topik perihal hasil survei tingkat kepercayaan publik terhadap Polri tertinggi 80,2 persen.
Atas hal itu, Santoso pun mengagguk setuju dengan warganet yang memberikan sorotan tersebut.
Menurut Santoso, dana APBD/APBN oleh Polri atau lembaga negara lainnya jangan dipakai untuk hal yang tidak penting termasuk untuk jasa buzzer.
“Saya setuju dengan netizen bahwa dana APBD oleh Polri dan oleh institusi negara apapun jangan untuk pembiayaan yang tidak untuk kepentingan rakyat dan pelayanan yang maksimal pada publik,” ujar Santoso
“Jangan juga ada dana non budgeter tapi ada program dalam bentuk apapun, ini dalam rangka menghindari penyalahgunaan kekuasaan,” tambahnya, dikutip dari suara, Selasa, 7 Desember 2021.
Ia kemudian mengingatkan, bahwa kekinian masyarakat semakin melek.
Terlebih, katanya, kini masyarakat juga telah paham mana yang rekayasa dan mana yang murni karena kinerja.
“Dengan teknologi IT yang digunakan oleh rakyat saat ini menjadikan publik makin tau mn polesan dan rekayasa, mana yang murni timbul dari dukungan masyarakat tanpa by design,” ungkapnya.
Namun, terlepas dari adanya dugaan penggunaan buzzer tersebut, Santoso mengatakan gebrakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam melakukan pembenahan ditubuh Polri dapat diapresiasi.
“Terlepas dari opini adanya buzzer, bahwa gebrakan Kapolri Sigit Listyo dengan moto Presisi dalam melakukan pembenahan di tubuh Polri patut di apresiasi,” tuturnya. [terkini]